Kapal Perang Jerman Tinggalkan Laut Merah Setelah Misi Angkatan Laut Uni Eropa Gagal Hadapi Yaman - Telusur

Kapal Perang Jerman Tinggalkan Laut Merah Setelah Misi Angkatan Laut Uni Eropa Gagal Hadapi Yaman

Kapal perang Jerman, Fregat Hessen. (Foto: AFP).

telusur.co.id - Jerman telah menarik sebuah kapal perang yang dikerahkan ke Laut Merah sebagai bagian dari misi militer Uni Eropa di tengah kegagalan aliansi tersebut dalam menghadapi kampanye maritim Yaman untuk mendukung Jalur Gaza.

Presstv, pada Senin (22/4/24) melaporkan, militer Jerman mengatakan bahwa kapal fregat Hessen, dengan 240 awak di dalamnya, telah meninggalkan Laut Merah pada hari Sabtu pagi.

Kapal fregat ini telah dikerahkan di jalur perairan strategis tersebut pada bulan Februari sebagai bagian dari operasi angkatan laut Uni Eropa yang disebut Aspides ("perisai" dalam bahasa Yunani kuno) dalam menghadapi operasi pro-Palestina oleh angkatan bersenjata Yaman.

Jerman diperkirakan akan mengirimkan fregat Hamburg ke Laut Merah pada bulan Agustus, namun para analis militer mengatakan bahwa perang genosida Israel di Gaza mungkin tidak akan berlanjut sampai saat itu.

'Melangkah ke arah yang benar'

Wakil Menteri Luar Negeri Yaman Hussein al-Ezzi memuji keberangkatan kapal fregat Jerman dari Laut Merah sebagai "langkah ke arah yang benar."

Dia juga menyatakan kesiapan Yaman untuk menjaga keamanan navigasi di Laut Merah, perairan sempit namun penting yang menghubungkan Eropa dan Asia. 

Pada hari Kamis lalu, pemimpin gerakan perlawanan Ansarullah Yaman, Sayyid Abdul-Malik al-Houthi menyerukan kepada negara-negara Eropa untuk menarik kapal-kapal perang mereka dari Laut Merah.

Ia juga menekankan bahwa kapal-kapal Eropa yang tidak menuju ke wilayah pendudukan Israel tidak berisiko.

Israel melancarkan perang berdarahnya di Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu menyusul operasi bersejarah yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Hamas Palestina melawan rezim Zionis itu.

Sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza yang terkepung, pasukan Yaman menargetkan kapal-kapal yang pergi ke dan dari pelabuhan-pelabuhan di wilayah yang diduduki Israel, atau yang pemiliknya memiliki hubungan dengan Israel, di Laut Merah bagian selatan, Selat Bab el-Mandeb, Teluk Aden, dan bahkan di Laut Arab. [Tp]
 


Tinggalkan Komentar