Media Israel Sebut Serangan Iran Sangat Matang, Diperhitungkan dan Sukses - Telusur

Media Israel Sebut Serangan Iran Sangat Matang, Diperhitungkan dan Sukses

Serangan rudal Iran ke Israel. (Foto: Al Mayadeen).

telusur.co.id - Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth (YA) menyatakan bahwa malam terjadinya badai serangan rudal dan drone Iran terhadap Israel merupakan “lelucon strategis” bagi Israel, sementara surat kabar Israel lainnya, Maariv, menilai serangan Iran berhasil dan telah diperhitungkan dengan sangat logis.

Terkait dengan antisipasi dan kegelisahan yang melanda saat menunggu serangan balasan Iran atas serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, YA menyebutkan “kegagalan strategis” yang diderita oleh Israel setelah Iran melancarkan serangan, karena fakta bahwa “Israel diperbudak selama dua minggu, sebagai akibat dari ketegangan yang melumpuhkan, setelah melakukan pembunuhan.”

Dikutip Al-Mayadeen, Senin (15/4/24), YA meragukan apakah Israel dapat menjawab pertanyaan; “Mengapa melakukan pembunuhan (sejumlah perwira Iran di Suriah) yang dapat menyebabkan konfrontasi jutaan kali lebih kompleks dibandingkan yang terjadi di utara dan selatan, sementara cerita di sana juga masih jauh dari selesai?”

YA juga menyoal: “Bagaimana para pemimpin, yang telah beberapa kali menyetujui rencana untuk menyerang Rafah, namun belum terjadi, bisa mengancam Teheran?”

Menurut YA, jawabannya adalah “jawaban klasik Israel lainnya,” yaitu: “Salah, mereka salah, kami pun melakukan kesalahan.”

YA juga menunjukkan bahwa penilaian intelijen menyatakan bahwa Iran “tidak akan mengubah metode operasinya” jika  tentara  Israel membunuh seseorang di wilayah kedaulatan Teheran di Damaskus  .

Mengacu pada kesalahan perhitungan Israel, YA melihat bahwa para pejabat Israel “lupa bahwa Israel tidak lagi tampil sebagai ancaman, bahwa mereka mempunyai pemerintahan yang tidak dapat dipercaya, dan bahwa tentaranya telah melakukan kesalahan lebih dari sekali, dan tidak tahu bagaimana caranya untuk pulih dari kesalahan tersebut .”

YA juga mempertanyakan apakah operasi pembunuhan tersebut “mendesak”, sementara “Israel akan mengetahui dari dekat cincin api yang terbentuk di sekitarnya.”

YA menambahkan; “Sekali lagi, telah terbukti bahwa Israel tidak suka berpikir berbeda ketika menyangkut langkah-langkah dramatis yang dilakukan musuh.”

Menurut YA, serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus didasarkan pada kesalahan; “pada keragu-raguan Iran, yang berubah menjadi serangan bersejarah”.

Apa yang ditulis oleh surat kabar Israel tersebut mengemuka dalam konteks komentar media atas serangan balasan Iran. YA mengungkapkan adanya kekuatiran bahwa serangan itu akan “mengubah aturan main dalam konfrontasi apa pun dengan Teheran.”  YA menilai serangan itu “penghinaan berat dan belum pernah terjadi sebelumnya ”dan hancurnya deterensi pencegahan Israel  di Teheran, sebagaimana di Gaza dan Lebanon”.

Di media Israel lainnya, seorang wanita dokter psikologi sosial dan peneliti perilaku di era digital, Liraz Margalit, berkomentar bahwa  “kemenangan Iran telah dicapai jauh sebelum serangan terjadi.”

Dia memandang kemenangan Iran terletak pada “kegilaan di sini, baik di masyarakat atau di media, dalam antisipasi yang tegang terhadap balasan Iran, dan dalam spekulasi yang tak ada habisnya.”

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di surat kabar Israel Maariv, Margalit mengungkapkan keterkejutannya atas pendapat seorang mantan jenderal Angkatan Udara Israel bahwa “Iran telah gagal dan harus memikirkan cara untuk lebih berhasil di masa depan.”

Dia berkomentar, “Inti dari keseluruhan peristiwa ini adalah bahwa Iran mengirimkan pesan yang jelas: masalah ini sudah selesai. Semua proses ini telah diketahui sebelumnya dan hasil akhirnya sudah jelas.”

Margalit menambahkan, “Pemahaman mantan jenderal terhadap situasi tersebut sangat salah sehingga saya harus mengucek mata dan bertanya pada diri sendiri apakah mereka adalah orang-orang yang kita andalkan untuk menilai situasi.”

Dia juga menekankan bahwa Iran tidak gagal, “dan mereka yang berada di sana bukanlah orang-orang yang berhalusinasi. Di Teheran terdapat orang-orang yang rasional, yang tahu persis apa yang mereka lakukan, setiap langkah telah direncanakan dengan baik.”

Margalit menilai serangan balasan Iran pada dasarnya mempunyai “makna simbolis,” namun kesimpulannya ialah “Iran tidak ingin, dan tidak tertarik, untuk membuka front baik dengan Amerika Serikat maupun dengan Israel,” karena Iran beroperasi sesuai dengan aturan yang ditetapkannya, “dan hal ini dilakukan dengan sepenuhnya rasional, dan kita hanya perlu belajar dari cara ia bekerja.” [Tp]


Tinggalkan Komentar