OSIS SMPN 2 Cikut Bantu Para Guru Terdampak Banjir - Telusur

OSIS SMPN 2 Cikut Bantu Para Guru Terdampak Banjir

OSIS SMPN 2 Cikarang Utara. (Ist).

telusur.co.id - Akhir Februari 2021, hampir sebagian besar Kabupaten Bekasi terdampak banjir. Demikian juga wilayah Kecamatan Cikarang Utara dan Cikarang Timur, tempat dimana para guru SMPN 2 Cikarang Utara tinggal di dua wilayah tersebut.

Selang dua minggu pasca banjir, bertempat di ruang laboratorium SMPN 2 Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, pada Senin, 8 Maret 2021 telah digelar bakti sosial (baksos) berupa bantuan srmbako kepada 18 orang guru yang terdampak banjir. Hal tersebut untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial dan empati kepada para guru dari siswa dan siswi SMPN 2 serta menumbuhkan rasa kebersamaan yang tinggi antar siswa dan siswi.

"Selain itu, dapat menumbuhkan rasa kepemimpinan dan mereka lah kelak yang akan menjadi penerus bangsa ini," kata Ketua Komite SMPN 2 Cikarang Utara, Drs. Dendi Suwardi kepada telusur.co.id, Sabtu (20/3/2021).

Menurut Dendi, kegiatan ini digagas oleh Ibu Zahra yang merupakan salah satu Kordinator Kelas 7 yang mengajak peduli.

Dalam sambutanya, Zahra mengatakan, kegiatan ini murni atas dasar kepedulian dan keiklasan tanpa paksaan melihat keadaan yang memprihatinkan. Lebih dari itu ini sebenarnya sebagai bagian dari praktek pendidikan karakter.

"Kami tidak sama sekali mengecilkan yang menerima bantuan, tetapi kami sebagsi orang tua siswa merasa penting ditengah masa pandemi dimana anak semenjak masuk sekolah ini hampir tak mengenal teman-temanya. Dan kami ingin memberi contoh arti memberi. Untuk itu, jangan dilihat nilai materinya tapi lihatlah niat baiknya," tururnya 

Dendi Suwardi menyampaikan apresiasi dan terima kasih tiada terhingga kepada kepada orang tua siswa yang telah membantu dan peduli ditengah situasi pandemi yang serba sulit ini.

"Perlu dicatat bahwa yang terpenting tidak menjadikan ini suatu kewajiban tapi atas dasar sukarela," kata dia.

Dendi mengatakan, bantuan sembako ini dikumpulkan oleh korlas dan OSIS serta membagikannya.

"In syaa Allah tercatat sebagai amaliah kebaikan. Merasakan arti dari memberi sebagai praktek integrasi dari pelajaran agama, budi pekerti, ahklak dan Pancasila serta pendidikan karakter. Kita sadari bahwa bencana pandemi belum usai ditambah lagi banjir, serta ekomomi masyarakat yang belum pulih. Rasa lengkap penderitaan ini. Tapi kita masih bersyukur, karena banyak saudara-saudara kita sampai kehilangan nyawa," papar Dendi.

Kepada para guru yang terdampak banjir, Dendi mengharapkan semoga diberi kesabaran dan kesehatan serta minta diselamatkan kepada Allah SWT, terhindar dari Covid-19. Semoga pandemi ini cepat sirna.

Hasanah mewakili kepala sekolah dalam sambutanya mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga telah peduli kepada para guru.

"Kami bangga atas inisiatif anak-anak. Ini menunjukan bahwa kalian sudah tumbuh rasa cinta dan kasih kepada sekolah. Sungguhpun demikian belajar tetap menjadi prioritas dan kami para guru berpesan jika ada kesulitan dalam pelajaran jangan sungkan untuk bertanya via online atau datang ke sekolah dengan tetap menjaga prokes. Kami sadar segala kesulitan yang kalian hadapi, tetapi kami bangga masih tinggi kepedulian kalian.

Sementara itu, Ketua OSIS SMPN 2 Cikarang Utara, Febi menyampaikan permohonan maaf karena hanya inilah yang dapat diberikan.

"Sebenarnya kami kangen dan sedih tidak bisa bertemu dengan adik-adik kelas bahkan lebih banyak yang tidak kami kenal. Rasanya ingin kembali kumpul bersama teman-teman bersenda gurau, bermain gembira karena itulah aslinya dunia kami. Tapi pandemi inilah yang membuat kami tidak seperti kakak-kakak kami sebelumnya. Dan harus terima kenyataan ini. Sekali lagi kami atas nama OSIS mohon maaf atas pemberian yang tidak seberapa ini," ucapnya.

"Mudah-mudahan apa yang telah kami berikan kepada korban banjir dapat memberi sedikit manfaat dalam meringankan beban. Sejatinya hujan ini adalah rahmat, tetapi karena hujan merata dengan curah yang ekstrem juga ada air kiriman air dari selatan sehingga Kali Cibeureum tak lagi mampu menapung debit air ditambah saluran yang kurang lancar," pungkasnya. [Fhr]


Tinggalkan Komentar