telusur.co.id - Menjelang arus mudik Lebaran 2024 ini, akan diprediksi mulai terjadi akhir pekan ini hingga awal pekan depan. Pertamina Patra Niaga Region Jatim Bali Nusa Tenggara (Jatimbalinus) memprediksi akan mengalami kenaikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji.

Kenaikan untuk gasoline atau bensin diprediksi sebesar 11,8% dari rata-rata konsumsi di hari normal sebesar 18.225 Kl per hari. Sementara BBM jenis Gasoil (diesel) turun sebesar -14,8% dari rerata normal harian 8.087 kilo liter per hari.

Khusus untuk wilayah Jatim, kenaikan konsumsi bensin selama musim mudik lebaran Idul Fitri 1445 H mencapai 13,8%. Sedangkan konsumsi gasoil turun sebesar 13,2% dari rata-rata normal.

Pj GM Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Deny Sukendar Setiady menjelaskan, konsumsi bensin mulai mengalami kenaikan pada Jumat (5/3/2024) dengan kisaran sebesar 12% dan terus berlanjut hingga mencapai yang tertinggi saat puncak arus mudik di hari Sabtu (06/4/2024) dengan kenaikan sebesar 38,8%.

Sedangkan konsumsi BBM Kereta Api (KAI), baik untuk kereta penumpang ataupun non-penumpang, diprediksi mengalami kenaikan sebesar 31% (menjadi 214 kL) dari rerata normal harian 163 kilo liter. Sedangkan untuk angkutan via laut naik sebesar 38% dari rerata normal harian 525 kilo liter,” papar Deny dalam konferensi persnya. Senin, (01/4/2024).

Kenaikan selanjutnya juga terjadi pada konsumsi Avtur untuk penerbangan sebesar 2,6% dari rerata normal harian 2.868 kilo liter. Hal ini seiring dengan frekuensi penerbangan yang meningkat dengan proyeksi puncak arus mudik pada tanggal 5 April konsumsi Avtur naik 15% dan Arus Balik 15 April konsumsinya naik 11%.

“Atas dasar tersebut Pertamina melakukan penebalan stok sampai dengan 5-15% untuk BBM dan LPG di penyimpanan kami yang tersebar di seluruh Jatimbalinus mulai dari tempat penyimpanan hingga lembaga penyalur yang melayani konsumen dengan tetap memperhatikan peningkatan konsumsi harian,” sambungnya.

Saat ini, lanjutnya, Pertamina telah membentuk Satgas Ramadhan dan Idul Fitri yang mulai bekerja pada tanggal 25 Maret - 21 April 2024. Satgas RAFI bertugas memonitor secara ekstra untuk menjamin pendistribusian, kesiapan seluruh lembaga penyalur, baik BBM maupun LPG serta keadaan khusus darurat lainnya yang dapat mengganggu kelancaran pendistribusian.

“Dalam mendukung kelancaran perjalanan selama periode Pertamina Siaga, kami menambah layanan berupa 100 Motorist Pertamina Delivery Service dan 15 Kantong BBM berbentuk Mobil Tanki (Mobile Storage) se-Jatimbalinus yang akan siaga di titik-titik rawan kemacetan, bencana dan konsentrasi pemudik serta destinasi wisata utama di Jatimbalinus. Kedua layanan tersebut untuk memangkas jarak pasokan dan mendekatkan energi ke konsumen,” ungkap Denny.

Selain itu, Pertamina juga telah menambah 15 Kios Modular Dispenser (Dispenser BBM Portable) untuk titik Rest Area yang tidak memiliki SPBU dan Ditempatkan dibeberapa SPBU yang ada untuk memecah antrian.

“Kami juga menambah jam operasional lembaga penyalur atau disebut dengan SPBU Siaga sebanyak 642 SPBU dengan jumlah 13 SPBU Reguler di Jalur Tol dan 629 SPBU di Jalur Non Tol dan 903 Agen LPG Siaga di Jalur Non Tol,” tambah alumnus Universitas Trisakti ini.

Khusus Jalur Tol, agar pemudik merasa nyaman dan membantu mengurangi risiko kecelakaan akibat faktor kelelahan, Pertamina telah menyediakan 2 titik Serambi MyPertamina yang siap memeriksa kondisi kesehatan pemudik, menyediakan tempat istirahat sementara dengan aman dan nyaman dan terdapat ambulans siaga di KM 725 A dan 66 A Di luarnya juga terdapat extra 3 titik Layanan kesehatan di SPBU KM 575 A, 792 B dan 84 B. (ari)