Polda Jatim Bekuk 3 Pelaku Penembakan Relawan Prabowo di Sampang, Ini Senjata yang Dipakai - Telusur

Polda Jatim Bekuk 3 Pelaku Penembakan Relawan Prabowo di Sampang, Ini Senjata yang Dipakai

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto saat dimintai keterangan oleh awak media di Gedung Bidhumas Mapolda Jatim, Surabaya

telusur.co.id - Seorang tokoh masyarakat di Sampang, Madura, Muarah (50) yang juga salah satu anggota tim relawan Prabowo - Gibran, menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal (OTK). 

Kabar terkini polisi telah menangkap 3 tersangka pelaku penembakan terhadap Muarah. Kemudian, polisi tengah memburu pelaku lain dalam kasus ini. Polisi juga mengungkap senjata yang digunakan oleh pelaku yakni Revolver jenis SNW.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto mengatakan, pihaknya telah berhasil mengungkap senjata apa yang digunakan pelaku sebagai salah satu barang bukti. 

"Dirkrimum Polda Jatim bersama tim masih di lapangan, masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya. Yang dimungkinkan pelaku ini membawa atau memakai senpi lebih dari satu," jelasnya saat diwawancarai awak media di Gedung Bidhumas Polda Jatim. Kamis, (04/1/2024) sore.

Mengenai proyektil peluru, kata Dirmanto, telah ditemukan di tubuh korban adalah Kaliber 38.

"Sesuai hasil Labfor, kemarin sudah kami mintakan data ya. Bahwa peluru yang ditemukan, itu ada Kaliber 38, sehingga kemungkinan senjata digunakan itu adalah jenisnya Revolver SNW," ungkapnya.

"Kemarin kami sampaikan ada 13 orang (yang diperiksa sebagai saksi -red). Kami perbarui, sampai sekarang ini, penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap 23 orang saksi. Di antaranya saksi di TKP  yang mengetahui kejadian waktu itu, kemudian saksi korban. Kemudian, saksi penangkap, kemudian ada juga saksi pemilik CCTV," tambahnya.

Polisi sedang melakukan pemeriksaan terhadap 5 kamera pengawas atau CCTV dan sekarang masih dilakukan pendalaman oleh bidang Labfor Polda Jatim.

"Semuanya masih dalam pemeriksaan, update apabila sudah ada hasil oleh tim di lapangan termasuk penyidik," tutup Dirmanto. (ari)


Tinggalkan Komentar