Telusur.co.id -Oleh: Amir Hidayatulloh (Dosen Program Studi Akuntansi, Universitas Ahmad Dahlan).
Akhir tahun sering identik dengan penawaran diskon dan perayaan yang meriah. Berbagai pusat pembelanjaan bahkan tiket kereta api menawarkan diskon harga yang “menggoda” masyarakat. Untuk perayaan akhir tahun, orang secara sukarela mengeluarkan uang lebih banyak dari hari biasanya. Hal ini ini secara tidak sadar menimbulkan euphoria yang berakhir dengan penyesalan. Penyesalan tersebut adalah dompet yang semakin menipis bahkan menjadi dompet kosong.
Fenomena dompet yang semakin menipis bahkan dompet kosong ini mencerminkan lemahnya dalam mengelola keuangan ditengah budaya hidup yang konsumtif. Beberapa orang menganggap bahwa diskon adalah kesempatan emas untuk berbelanja, sehingga memungkinkan masyarakat untuk membeli barang yang benar-benar tidak diperlukan.
Beberapa orang membeli barang karena “tergoda” dengan harga murah atau sebatas hanya mengikuti tren yang akhirnya barang tersebut mungkin tidak akan digunakan. Fenomena ini menyebabkan tidak terkendalinya keuangan dan menimbulkan rasa penyesalan di kemudian hari. Padahal, secara esensi diskon adalah suatu penghematan.
Euforia perayaan akhir tahun, kadang-kadang mengakibatkan pengeluaran yang membengkak. Uang yang dikeluarkan untuk hadiah, liburan, dan acara lainnya sering kali tidak disesuaikan dengan kondisi yang ada. Seyogyanya, perayaan tidak selalu dikaitkan dengan kemewahan, akan tetapi lebih ditekankan pada kebersamaan dan rasa syukur.
Potret keuangan pada akhir tahun yang menawarkan banyak diskon dan perayaan yang mewah adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Namun, dompet yang menipis atau dompet yang kosong pada akhir tahun tidak seharusnya menjadi konsekuensi adanya euforia perayaan.
Penyusunan anggaran, mengendalikan keinginan, menyisihkan sebagaian uang untuk tabungan dan kebutuhan darurat perlu dilakukan dengan harapan saat akhir tahun keuangan masih tetap sehat. Euforia perayaan akhir tahun tetap dapat dinikmati secara bijak tanpa mengorbankan kestabilan keuangan untuk masa depan.




