Telusur.co.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus serius mengerjakan proses penghitungan suara dalam Pemilihan Umum 2019.
Hal itu disampaikan Analis Sosial Universitas Bung Karno (UBK), Muda Saleh, menanggapi adanya korban jiwa hingga mencapai 90 orang dari petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
“Ini luar biasa, yang meninggal mencapai 90 orang, jangan main-main, apalagi ada indikasi kecurangan di berbagai media yang saya baca terkait kinerja KPU dalam perhitungan suara, terutama dalam Pilpres 2019 ini,” kata Muda Saleh dalam keterangan kepada wartawan, Senin (22/4/19).
Muda menambahkan, KPU bertanggung jawab tidak hanya kepada keluarga petugas, melainkan bangsa Indonesia.
“Mereka (KPU) kan penyelenggara, kita temui banyak kesalahan entry data, dan belum ada konsekwensi yang mereka terima dari pihak tertentu, dalam hal ini kepolisian untuk melakukan pemeriksaan, kasihan bangsa kita terkecoh dengan jumlah angka yang dirilis KPU, masyarakat kita lagi-lagi jadi korban, ini bisa saja mengarah kepada unsur penipuan,” kata Muda.
Dirinya meminta pada masyarakat agar mengawal proses surat suara terutama C-1 yang saat ini banyak mengalami masalah. “Kawal, jangan takut, karena itu hak masyarakat sebagai warga negara, mereka (KPU) penyelenggara.” [ipk]