Bersinergi Lawan Disrupsi, Profesor ITS Dorong Kolaborasi di Industri Maritim - Telusur

Bersinergi Lawan Disrupsi, Profesor ITS Dorong Kolaborasi di Industri Maritim

Guru Besar ke-201 ITS, Prof. Ir. Raja Oloan Saut Gurning, S.T., M.Sc., Ph.D., CMarTech

telusur.co.id - Guna menghadapi tantangan kompleks dalam operasi perdagangan lewat laut di Indonesia, dibutuhkan adanya sebuah inovasi baru. Merespon hal tersebut, Guru Besar ke-201 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof. Ir. Raja Oloan Saut Gurning, S.T., M.Sc., Ph.D., CMarTech mengkaji lebih dalam analisis terkait manajemen di bidang risiko logistik maritim.

Melalui orasi ilmiah pengukuhannya sebagai profesor yang berjudul Manajemen Disrupsi Berbasis Propagasi dan Resonansi Risiko Logistik Maritim Indonesia, lelaki yang akrab disapa Saut ini menyoroti pentingnya pengelolaan perubahan positif dan negatif. 

Secara rinci, Saut menjelaskan bahwa, perubahan positif mendorong inovasi untuk menormalkan kembali situasi dan menciptakan kemajuan, sedangkan perubahan negatif  dapat menjadi sumber risiko.

Tidak hanya menyoroti pentingnya pengelolaan perubahan, Saut juga menawarkan solusi inovatif dengan konsep manajemen disrupsi maritim. Konsep ini membantu memahami berbagai risiko gangguan operasi maritim yang ada di sistem logistik maritim. 

“Dengan memahami risiko ini, kita dapat mengembangkan strategi yang tepat untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak negatifnya,” tutur guru besar dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS ini. Kamis, (21/3/2024).

Konsep tersebut telah diterapkan secara langsung dalam upaya mitigasi dan adaptasi risiko pada masa pandemi Covid-19. Ia pun bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan RI beserta sejumlah perusahaan pelayaran dan operator pelabuhan di Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan kelangkaan armada kapal dan kontainer kosong. 

“Pada periode 2021-2022, perdagangan maritim pun tak lepas dari dampak Covid-19 yang merajalela kala itu," paparnya.

Kepala Program Studi (Prodi) Pascasarjana Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS ini menekankan, pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam menghadapi risiko tersebut. Inovasi di bidang manajemen dan operasi serta kolaborasi antar berbagai entitas maritim menjadi kunci dalam menangani risiko dan menciptakan kemajuan dalam operasi maritim. 

“Melalui kolaborasi dan inovasi, kita dapat memperkuat ketahanan dan daya saing dalam komunitas maritim,” urai Saut.

Tidak hanya meningkatkan ketahanan logistik maritim, inovasi dosen kelahiran 1971 ini juga dapat menguntungkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Efisiensi operasi logistik maritim dapat membantu UMKM menekan biaya pengiriman, meningkatkan daya saing produk, dan membuka peluang baru untuk berkembang di pasar lokal dan internasional.

Inovasi dalam manajemen disrupsi yang digagas lelaki berdarah Batak ini membuka peluang besar bagi industri maritim Indonesia. Penerapannya diharapkan dapat meningkatkan ketahanan operasional dan membantu menghadapi berbagai risiko kompleks dengan lebih baik. 

“Harapan tersebut hanya bisa diraih jika kita semua berkolaborasi, baik pemerintah dan masyarakat,” tegas Saut.

Dengan pendekatan proaktif dan responsif terhadap perubahan, Saut optimistis bahwa Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu kekuatan maritim terkemuka di dunia.

“Mari kita bersama-sama membangun industri maritim yang tangguh, kompetitif, dan berkelanjutan untuk masa depan maritim Indonesia yang lebih cerah,” tutup Prof Saut. (nur/ari)  


Tinggalkan Komentar