telusur.co.id - Bupati Serdang Bedagai H Darma Wijaya memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Toba 2021 dalam pengamanan perayaan idul Fitri 1441 Hijrijah di halaman Mako Polres Sergai, di Sei Rampah, Rabu (5/5/21).

Dalam amanat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang dibacakan Bupati Sergai Darma Wijaya menyampaikan dalam apel gelar pasukan operasi ketupat 2021 yang diselenggarakan secara serentak di seluruh jajaran Polri mulai tingkat Mabes Polri hingga kesatuan kewilyahan.

Bahwa menginjak tahun 2021 kita telah dihadapkan oleh berbagai permasalahan yang terjadi di Indonesia, baik dari permasalahan penanganan Covid-19, pengamanan tahapan pilkada tahun 2020 yang masih menyisakan beberapa agenda maupun aksi kriminalitas, aksi terorisme, hingga bencana alam.

"Alhamdullilah penanganan terhadap permasalahan tersebut dapat berjalan dengan baik. Miskipun belum dapat dikatakan sempurna, hal ini berkat kerjasama seluruh masyarakat Indonesia dan sinergitas kementrian lembaga terkait," ucap Bupati Sergai.

Menurutnya, pelaksanaan apel gelar pasukan di masa pandemi Covid-19, sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan operasi ketupat 2021 dalam rangka pengamanan hari raya idul Fitri 1442H. 

Aspek personil maupun sarana prasarana serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan Mitra Kamtibmas lainya. Mengingat masih dalam situasi pandemi covid-19, keterlibatan pasukan dalam apel kali ini memang sengaja tidak terlalu besar namun diharapkan sudah mewakili semua unsur yang terlibat dalam operasi sehingga kita dapat menilai kesiapsiagaannya.

"Seluruh jajaran telah dipersiapkan, baik dari perkiraan ancaman, cara bertindak dan penggelaran personel, sehingga diharapkan dapat diimplementasikan dalam pelaksanaannya dan untuk memberikan jaminan keamanan dan pelayanan terbaik bagi masyarakat sehingga dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan hari raya idul Fitri 1442H dengan aman, nyaman dan tertib dan lancar ditengah suasana Pandemi covid-19," ungkapnya.

Selain itu, sambung Bupati Sergai,  Tahun 2021 pemerintah memutuskan melarang kegiatan mudik bagi seluruh masyarakat pada tanggal 6 sampai dengan 17 Mei 2021. Ini adalah tahun kedua dimana pemerintah telah mengambil kebijakan untuk melarang warga masyarakat melakukan perjalanan mudik pada libur hari raya idul Fitri 1442 H.

"Kita menyadari bahwa larangan Pemerintah ini tidak serta merta dipatuhi masyarakat, sehingga potensi penggerakan orang untuk melakukan perjalanan mudik masih cukup tinggi," ujarnya.

Dalam operasi ketupat 2021 akan dilaksanakan selama 12 hari, mulai tanggal 6 sampai dengan 17 Mei 2021 dengan mengedepankan kegiatan pencegahan didukung deteksi dini dan penegak hukum dalam pengamanan hari raya idul Fitri 1442 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pelaksanan operasi ketupat 2021, akan libatkan 90,592 personil Polri,11.533 personil TNI serta 52.880 personil Instansi terkait lainya yang terdiri Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan, Pramuka dan Jasa Raharja.

Jumlah personil tersebut akan ditempatkan pada 333 Pos penyekatan untuk mengantisipasi terhadap warga masyarakat yang masih nekat akan melaksanakan perjalanan mudik yang terdiri 1.536 Pos Pengamanan, 596 Pos Pelayanan dan 180 Pos terpadu.

"Untuk itu, saya berharap capaian tersebut dapat terus ditingkatkan dan menjadi motivasi bagi seluruh jajaran polri untuk lebih mempersiapkan diri serta memberikan dedikasi dan pengabdian terbaik dalam pelaksanaan operasi ketupat tahun 2021 ini," katanya. [Fhr]