tanggapan Viva soal Debat Bahasa Inggris
Kisruh impor beras yang terjadi antara Budi Waseso dengan Enggartiasto Lukita membuat politik nasional gaduh, karena itu, DPR akan menggelar rapat dengar pendapat gabungan untuk menyelesaikan masalah ini.
Desakan perlunya digelar rapat gabungan, diungkapkan Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasludin. “Itu pak Buwas ogah rapat dengan pemerintah, nanti DPR Komisi IV yang undang pasti Bulog datang,” ujar Andi Akmal saat dihubungi wartawan, Kamis (20/9).
Sedangkan Wakil Ketua Komisi IV, Viva Yoga mengatakan Dirut Bulog itu harus datang jika diundang untuk rapat dengan DPR.
“Polemik importasi beras di internal pemerintahan antara Kemendag dan BULOG adalah bukan yang pertama kalinya. Sering konflik kebijakan antar kementerian dan menimbulkan kecurigaan negatif dari publik ada potensi moral hazzard atas importasi beras,” ujarnya.
Tujuan Rapat Komisi gabungan, kata Viva, untuk menjelaskan tentang data produksi pangan (beras), mengetahui kebutuhan konsumsi pangan, dan BULOG menjelaskan jumlah penyerapan gabah dan beras petani lokal.
Kemudian, kata dia, rapat digelar untuk membahas perlindungan, pemberdayaaan, dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.
Di sisi lain, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas), di kantornya, kemarin mengatakan, tidak perlu lagi menggelar rapat koordinasi terbatas (rakortas) mengenai impor beras. Buwas mengatakan, rakor hanya buang-buang waktu.
“Saya nggak perlu rakortas buang-buang waktu. Keinginan Pak presiden kaya apa kita laksanakan saja, kalau kebanyakan diskusi nggak jalan-jalan,” ujar Buwas di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (19/9). (ham)
