telusur.co.id -SURABAYA - Ketidakpastian ekonomi global membawa dampak pada berbagai sektor, salah satunya meningkatnya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Sektor ini disebabkan oleh adanya krisis ekonomi, kebijakan perusahaan dan regulasi pemerintahan. Sehingga, kondisi ini menciptakan kekhawatiran tersendiri terhadap stabilitas ekonomi dan kestabilan sosial masyarakat.
Pentingnya Investasi
Menyikapi hal tersebut, Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Prof. Mohammad Nasih, M.T, A.k, CA. menyebut bahwa banyak lembaga yang dapat mendukung salah satu langkah strategis yaitu perbankan dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
“Perbankan bisa menjadi sangat potensial dalam investasi yang berakibat pada kebutuhan akan tenaga kerja,” terangnya. Selasa, (03/6/2025).
Sehingga, dengan banyaknya investasi, maka lowongan pekerjaan juga akan tersedia. Investasi ini dapat berbentuk dana untuk mendukung program yang telah berjalan atau mendorong munculnya produk dan usaha baru.
“Investasi ini bisa dalam bentuk investasi dana, untuk membiayai program-program dan atau proses produksi yang selama ini sudah berjalan sehingga tidak ada lagi yang di PHK,” jelasnya.
Ia berharap pemilik usaha tidak hanya memperhatikan keuntungan finansial namun juga melihat keuntungan ekonomi. “Sehingga jika ada bank yang selama ini bunganya sangat tinggi, dikasih bunga yang rendah untuk dana saja, untuk dana yang belum tersalurkan ke industri-industri yang produktif, dengan begitu nanti akan bergerak tenaga kerja dan lain lain,” ungkap Prof Nasih.
Harapan Perbaikan Ekonomi
Prof. Nasih juga menyoroti terkait perang tarif yang memberikan dampak signifikan di Indonesia. Hal itu juga berpengaruh langsung terhadap daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kalau permintaan turun otomatis PDB Produk Domestik Bruto red juga akan turun dan pertumbuhan ekonomi juga akan melambat. Kita berharap, tentunya perang tarif dapat di manage sebaik-baiknya sehingga tidak ada dampak negatif yang berlebih,” tuturnya.
Tak hanya itu, ia berharap daya beli masyarakat akan semakin tinggi. Salah satu caranya yaitu dengan memberikan luncuran atau program-program yang dapat mendorong pendapatan masyarakat secara langsung.
“Kalau dana kemudian meningkat dan dipending semua, ekonomi tidak akan bergerak, termasuk kemarin yang menjadi korban dalam tanda kutip efisiensi itu juga bisa dilonggarkan lebih lanjut,” ujarnya. (ari)