telusur.co.id — Penyanyi Giselle Aespa dituduh melakukan rasis atas salah satu ucapannya di lagu Love Galore yang dipopulerkan SZA dan Travis Scott. Giselle mengucapkan kata yang dianggap menghina orang kulit hitam.
Akibatnya, Giselle pun diserang netizen. SM Entertainment, agensi yang menaunggi Giselle mengambil sikap dengan menurunkan postingan yang sudah terlanjur ramai tersebut.
Giselle kemudian buka suara melalui akun Twitter resmi Aespa. Ia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas perbuatannya yang dinilai tidak pantas.
"Saya tidak berniat melakukannya dengan tujuan apa pun dan terbawa suasana ketika salah satu lagu artis favorit saya diputar. Saya dengan tulus meminta maaf," tulis Giselle lewat akun twitter @aespa_official, ditulis Selasa(25/10/21).
"Saya akan terus belajar dan lebih sadar akan tindakan saya," lanjutnya.
Sebelumnya, cuplikan Giselle sedang melakukan lip syincing lagu yang mengandung kata 'N' tersebut viral di media sosial.
Penyanyi berusia 20 tahun tersebut terlihat melantunkan lirik 'skrrt, skrrt on niggas' dalam sebuah cuplikan video pada 22 Oktober 2021 lalu.
Banyak warganet yang menyayangi tindakan Giselle kali ini. Sebab, penyanyi bernama asli Uchinaga Eri tersebut diketahui memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik dan bersekolah di international school.
Video yang diunggah oleh agensi yang menaungi Aespa, SM Entertainment, tersebut kemudian diubah ke tayangan privat.
Sebagai informasi, kata 'N' adalah singkatan dari Nigga atau Nigger. Dimana kata tersebut biasanya dipakai untuk mendeskripsikan rasisme terhadap orang berkulit hitam Afrika-Amerika secara umum.
Laporan: Nadila Firdinia