telusur.co.id - PSG sedang melalui momen yang sangat sulit, tetapi ujian besar bagi tim Prancis adalah babak sistem gugur Liga Champions melawan Bayern. Pasukan Galtier tiba di saat yang sulit untuk menghadapi leg pertama Selasa depan, 14 Februari di Parc des Princes dan leg kedua pada 8 Maret di Jerman.

Dengan kekalahan yang pasti, kecuali keajaiban Mbappé dan keraguan Messi di menit-menit terakhir, yang tidak diragukan lagi adalah bahwa tersingkirnya PSG lagi di babak 16 besar akan berarti gempa bumi di klub Paris, yang dirancang khusus untuk memenangkan Liga Champions.

Untuk alasan ini, bahkan banyak analis tim Prancis sedang mempertimbangkan bagaimana masa depan trisula yang dibentuk oleh Messi, Mbappé dan Neymar jika kekalahan menyakitkan lainnya datang pada saat ini di Liga Champions, seperti yang terjadi setahun lalu dengan Real Madrid.

Banyak keraguan

Proyek dengan Messi, Neymar dan Mbappé ini dirancang untuk menyerang Piala Eropa . Saat ini, Messi belum menanggapi tawaran perpanjangan yang dia dapatkan dari PSG, sedangkan Mbappé justru memperbarui untuk mencoba meraih trofi kontinental maksimal. Neymar sendiri memiliki kontrak hingga 2025, namun juga dikritik keras oleh pers Prancis, mengingat penampilannya tidak seperti yang diharapkan.

Setelah hasil terbaru, proyek PSG dipertanyakan, jadi kegagalan lain bisa berarti sentuhan akhir bagi trisula yang menghadapi musim keduanya dengan kebutuhan untuk menjadi raja Eropa, karena bagi Galtier dan timnya, menjuarai liga Prancis adalah tidak cukup hadiah. Untuk alasan ini, semuanya akan tergantung pada apa yang terjadi dalam pertandingan melawan Bayern yang ingin memanfaatkan momen buruk Prancis.