Telusur.co.id - Wakil Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Gede Pasek Suardika mengaku tidak sepenuhnya menikmati efek elektoral dari pasangan capres yang diusung-nya dalam Pemilu 2019.

Pasalnya, efek elektoral dari pasangan capres (Jokowi-Maruf) kepada Hanura, hanya berlaku di beberapa daerah saja, itu pun tak sebesar apa yang diperkirakan.

“Ya tergantung daerahnya. Pasti ada saja efeknya. Hanya besaran dampaknya yang belum terukur,” ujar Pasek kepada telusur.co.id, Jumat (5/4/19).

Seperti diketahui, Hanura merupakan salah satu dari sembilan partai politik yang di Prediksi Lembaga Survei Charta Politika, tidak lolos ke Senayan karena hanya memiliki elektabilitas partai sebesar 1.0%.

Dijelaskan mantan ketua komisi III, partai hanura bakal memperoleh suara dan masuk diparlemen Alasannya, Hanura mempunyai 1.314 anggota DPRD incumbent yang bekerja sepanjang tahun, 16 anggota DPR RI dan 13 anggota DPD RI serta tokoh-tokoh lain yang maju di pemilu kali ini.

“Ya apapun hasil survey, Hanura tetap menatap optimis, kekuatan Hanura terletak pada kekuatan figur caleg dan wajar kalau Party Id masih rendah bila bicara Hanura,” kata dia.

Terkait apakah Hanura mempercayai hasil survei, Pasek engan membeberkan. Namun, dirinya yakin hasil tersebut akan berbeda dengan hasil nyata dilapangan.

“Jadi wajar berbeda. Sementara Pemilu kali ini justru dengan perpaduan pengaruh Partai, Caleg dan Dapil. Dan selama ini Hanura selalu sukses ada di Senayan sejak awal dulu sampai sekarang. Pengalaman ini memiliki pengaruh kuat untuk membangun kepercayaan diri,” ungkapnya lebih lanjut.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political, Ujang Komarudin mengatakan, dukungan Partai Pendukung terhadap Calon Presiden Capres di Pemilihan Umum 2019 Tak mempengaruhi elektabilitas Partai.

Pernyataan itu disampaikannya lantaran Hasil Survei Charta Politika merilis hanya 7 partai yang bakal lolos ke Parlemen sedangkan 3 partai yang sebelumnya ada di gedung DPR seperti PPP, PAN dan Hanura diprediksi tak lolos pada pemilu 2019.[far]