Fahri Singgung Orang Bodoh, Said Didu : Biarlah Saya Anda Cap Sebagai Orang Bodoh - Telusur

Fahri Singgung Orang Bodoh, Said Didu : Biarlah Saya Anda Cap Sebagai Orang Bodoh

Said Didu

telusur.co.id - Pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah yang menyebut hanya orang bodoh dan tak berkualitas yang menganggap dukungan kepada anak dan menantu presiden sebagai upaya untuk melanggengkan dinasti politik mendapatkan respon keras dari Said Didu.

Melalui akun @msaid_didu, Said Didu mengingatkan kepada Fahri Hamzah bahwa penguasa yang mencalonkan keluarganya untuk posisi jabatan politik saat masih berkuasa adalah jalan menuju dinasti politik.

“Biarlah saya dan yang berpendapat demikian anda cap sebagai orang bodoh. Selamat dengan arah barunya,” sindir Said Didu.

Dalam tweet yang lain, Said Didu merasa aneh dengan sikap Fahri yang berubah. Padahal, Fahri kerap mengkampanyekan arah baru untuk Indonesia lebih baik.  “Ternyata, inilah arah baru yang dijanjikan,” sentilnya.

Mendapat sentilan dari Said Didu, melalui twitternya Fahri pun menjelaskan. Pertama, itu teknis di lapangan, tidak terkait kerajaan atau dinasti. Kedua, dinasti itu pewarisan kekuasaan melalui darah. Sementara ini kan pemilu. Ada kemungkinan menang dan kalah. “Santai aja, jangan tegang menghadapi pilkada. Ini demokrasi lokal yang biasa,” ujar Fahri

Sebelumnya, Fahri Hamzah membantah tudingan bahwa partainya melanggengkan dinasti politik dengan mendukung anak dan mantu Presiden Joko Widodo dalam Pilkada Serentak 2020. Kata dia, di dalam negara demokrasi tidak ada dinasti politik.

Dinasti politik idak akan terjadi sebab kekuasaan demokratis tidak diwariskan melalui darah secara turun temurun. Tapi dia dipilih melalui prosesi politik, orang yang masuk prosesi politik itu, belum tentu menang dan belum tentu juga kalah.

Fahri menilai kelompok yang menuding tidak paham konsep politik dinasti. "Akhirnya jadi percakapan di pingggir jalan, percakapan orang yang tidak berkualitas. Jadi orang bodoh itu, tidak hanya di istana, tapi juga di pinggir jalan karena tidak berkualitas," ucapnya. [ham]


Tinggalkan Komentar