Ini Alasan FFI Undang Lawan Peringkat di Bawah Timnas Futsal Indonesia pada Four Nations Cup 2025 - Telusur

Ini Alasan FFI Undang Lawan Peringkat di Bawah Timnas Futsal Indonesia pada Four Nations Cup 2025

Ketua Umum FFI Michael Victor Sianipar (kanan) bersama dengan Pelatih Kepala Timnas Futsal Indonesia, Hector Souto (kiri) dalam konferensi pers Four Nations Futsal Cup 2025 di Jakarta Timur, Rabu (10/9). Foto: Telusur.co.id/Risyad.

telusur.co.id -Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia (FFI), Michael Victor Sianipar menjelaskan alasan pihaknya menghadirkan Belanda, Latvia, dan Tanzania pada ajang Futsal Four Nations Cup 2025 yang digelar si Baskel Hall, Senayan, Jakarta, 18-21 September 2025.

Turnamen yang masuk kalender FIFA Matchday tersebut dijadikan ajang untuk mengukur persiapan dan kematangan tim jelang SEA Games 2025 Thailand pada bulan Desember dan Piala Asia Futsal 2026, Januari mendatang.

Seperti diketahui, ketiga tim yang diundang tersebut berada di bawah peringkat FIFA Futsal Indonesia. Indonesia saat ini berada di posisi ke-23. Belanda bercokol di posisi ke-28, sementara Latvia di peringkat ke-60, dan Tanzania jauh di posisi 138.

"Yang pertama terkait dengan ranking, mungkin saya jelaskan konteks yang dulu bahwa FIFA Matchday kali ini itu berbarengan dengan Kualifikasi AFC (Futsal Cup)."

"Nah karena Indonesia sebagai tuan rumah, jadi kita tidak ikut kualifikasi."

"Jadi kita bikin event sendiri. Kita ingin coba tantangan baru dulu, tantangannya agak berbeda. Nah konsekuensinya kita harus mencari negara-negara di luar dari Asia."

"Dimana dari Eropa dan juga dari bagian Afrika. Supaya kita juga bisa ada gambaran pola-pola permainan yang lebih luas seperti apa," jelas Michael dalam jumpa pers di Jakarta Timur, Rabu (10/9).

Menurut Michael, pemilihan Belanda sebagai peserta tidak lepas dari pengalaman negara tersebut yang memiliki pengalaman tampil di Piala Dunia Futsal. Ia menilai, peringkat sebuah negara tidak bisa menjadi patokan bahwa tim tersebut akan mudah dikalahkan. 

"Dan Belanda rankingnya sebenarnya cukup tinggi dan sudah pernah Piala Dunia. Jadi saya rasa kita juga jangan anggap remeh.

"Peringkat itu naik turun, jadi tidak selalu patokannya kalau peringkat di bawah itu sudah pasti kita akan dengan mudah mengalahkan. Bagaimanapun ini (Belanda) negara Eropa, badannya besar-besar. Dan pola permainannya keras," tambahnya.

Alasan lainnya memilih Belanda adalah karena adanya hubungan kerja sama khusus antara PSSI dengan KNVB di kancah sepak bola dalam hal ini futsal termasuk di dalamnya.

"Yang kedua, Belanda secara khusus memang ada kerjasama. Ada kerjasama khusus antara PSSI dengan KNVB (Federasi Sepak Bola Belanda). Bahwa Pak Erick sudah berkali-kali berkomunikasi dengan KNVB dan salah satu poin kerjasamanya adalah bukan cuma di sepak bola, tapi juga di futsalnya," lanjutnya.

Michael juga menjelaskan sebenarnya sudah mengontak negara Eropa selain Latvia. Namun, undangan FFI bentrok karena negara tersebut sudah punya jadwal sebelumnya.

"Kemudian kalau dengan Latvia, memang ada komunikasi dengan pelatih Latvia. Kita juga coba cari negara Eropa yang lain. Sebagian negara Eropa yang kita kontak, kebetulan jadwalnya sudah ada, sudah terisi."

"Dan saya rasa Latvia juga jangan dianggap remeh. Bagaimanapun negara-negara Eropa yang postur tubuhnya itu besar-besar," ungkapnya kepada awak media. 

Sementara, Tanzania menjadi opsi dari benua Afrika sehingga bakal menjadi pengalaman menarik bagi Timnas Futsal untuk menjajal kekuatan futsal dari benua lainnya.

"Tanzania, juga opsi yang kita coba explore dari Afrika. Karena kita ingin ada exposure. Kita bisa tahu kalau futsal di benua-benua lain seperti apa. Jadi saya rasa ini kombinasi yang menarik untuk kita hadapi di acara Futsal Four Nations Cup ini," tutup Michael. 

Pada edisi sebelumnya di bulan Februari lalu, 4Nations World Series diikuti oleh Argentina yang merupakan eks juara Piala Dunia Futsal 2016, Jepang dan Arab Saudi.


Tinggalkan Komentar