telusur.co.id - Menjelang detik-detik dimulainya gencatan senjata, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran kembali menggempur wilayah pendudukan dengan 14 rudal balistik sebagai bagian dari gelombang ke-22 Operasi Janji Sejati III. Serangan ini menyasar pusat-pusat militer dan logistik rezim Zionis sebagai balasan atas serangan brutal Israel yang menewaskan warga Iran pada Senin malam.

IRGC dalam pernyataannya menyebut bahwa serangan terbaru ini diluncurkan pada Selasa pagi, hanya beberapa menit sebelum gencatan senjata diberlakukan terhadap musuh. Iran menegaskan bahwa aksi ini adalah respons tegas terhadap "kejahatan buta" yang dilakukan oleh Israel, serta bentuk pembalasan atas darah warga Iran yang tertumpah.

"Rezim teroris Zionis yang frustasi oleh ketahanan bangsa Iran telah memohon kepada AS untuk menekan gencatan senjata, namun justru meluncurkan serangan keji di malam terakhir," ujar IRGC dalam pernyataan resminya.

Serangan Israel yang terjadi pada 13 Juni lalu memicu eskalasi besar. Lebih dari 600 warga Iran tewas, termasuk perwira tinggi militer dan ilmuwan nuklir, akibat serangan udara yang menghantam fasilitas strategis di berbagai wilayah Iran.

Sebagai tanggapan, Iran melancarkan serangan balasan beruntun. Total 22 gelombang rudal ditembakkan oleh Pasukan Dirgantara Garda Revolusi ke berbagai kota dan fasilitas penting Israel. Operasi ini menimbulkan kerusakan besar di pusat-pusat komando, gudang logistik, dan infrastruktur militer.

IRGC menegaskan bahwa meskipun gencatan senjata telah disepakati, Iran tetap siaga penuh. "Angkatan Bersenjata Iran berhasil memaksakan kehendaknya atas musuh, dan kami terus memantau gerakan Zionis dengan kewaspadaan tinggi," tambah pernyataan itu.[]

Sumber: TNA