telusur.co.id - Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid menyarankan kepada pemerintah dan penyelenggara untuk menunda pelaksanaan pilkada serentak 2020 karena penyebaran virus corona semakin meningkat tajam.

"Dengan makin banyaknya korban covid-19, Pilkada serentak diundurkan saja," ungkap Hidayat Nur Wahid melalui keterangannya, Sabtu.

Selama ini, dikatakan Hidayat, usulan agar pelaksanaan pilkada ditunda sudah disuarakan oleh anggota DPD, anggota DPR dari FPKS DPR RI maupun dari lembaga pemilu seperti Perludem. "Penting dipertimbangkan."

Apalagi, sambung Hidayat lagi, penyelenggara pemilu seperti Ketua dan anggota KPU serta 21 pegawai KPU juga terpapar virus corona. Belum lagi 60 calon kepala daerah juga positif virus corona. Penundaan ini, agar Pilkada tidak jadi klaster baru penyebaran virus corona di Indonesia. 

Sebelumnya, mantan Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini mengatakan penyelenggaraan pilkada serentak 2020 bisa menjadi klaster baru penyebaran virus corona.

“Pilkada dengan segala aktivitas interaksi yang harus dijalani penyelenggara nyata membawa risiko. Perlahan terus bertambah yang terpapar Covid-19. Yakin Pilkada kita sehat?” tanya Titi Angraini @titianggraini, Jumat.

Mengunakan pilkada sebagai sarana pengendalian Covid-19 adalah tidak logis di tengah terus meningkatnya kasus positif. Saatnya memutuskan tunda pilkada agar semua pihak konsentrasi penuh mengendalikan Covid-19. Manfaatkan waktu penundaan untuk membenahi regulasi dan berbagai persiapan teknis. [ham]