telusur.co.id - Kantor berita Sama News menukil sebuah laporan dari harian Maariv, bahwa jika terjadi pertempuran, drone Shahed 136 Iran menebar ketakutan di Israel lantaran memiliki presisi tinggi dan kemampuan menghantam basis-basis vital serta strategis.

“Dari sisi efektivitas dan biaya, Iran telah membuat sebuah senjata ofensif paling akurat. Senjata ini adalah drone kamikaze Shahed 136 yang mampu mengenai target secara jitu,” tulis kantor berita Palestina tersebut, dikutip Selasa (23/5/23).

Maariv menambahkan, drone kamikaze ini bisa mencapai targetnya dari jarak 2.500 km. Shahed 136 dilengkapi sebuah hulu ledak seberat 50 kg dan kecepatannya diperkirakan mencapai 185 km per jam.

Di saat bersamaan, Maariv mengklaim bahwa sistem pertahanan udara Ketapel Daud milik Israel, yang beberapa waktu lalu diaktifkan untuk pertama kalinya guna mengadang rudal-rudal Gaza, dirancang untuk menghadapi ancaman semacam ini. Meski begitu, biaya tiap rudal pencegat sistem pertahanan udara ini adalah satu juta dolar, yang lebih mahal 18 kali lipat dari drone Shahed 136.

Analis militer di harian Jerusalem Post, Seth Frantzman menyatakan bahwa program drone Iran membuat khawatir berbagai pihak di Timur Tengah, terutama Rezim Israel.

Penulis buku “Drone Wars” ini menyatakan, drone-drone kecil ini berbobot sekitar 200 kg dan harganya diprediksi antara 20 hingga 50 ribu Dolar.

Laporan ini mengklaim, akibat terbang lambat dan bergerak di ketinggian rendah, drone-drone Shahed 136 diluncurkan secara berkelompok dan sejumlah besar darinya bisa ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara.

Namun demikian, Maariv mengakui, jika mengenai target, Shahed 136 bisa menimbulkan kerugian besar, sebab ia memuat banyak bahan peledak. Dari sisi lain, ukurannya yang kecil menyebabkan radar-radar tidak bisa melacaknya dengan mudah. [Tp]