Iran Bantah Tuduhan AS dan Sekutunya Soal Adanya Program Nuklir Rahasia - Telusur

Iran Bantah Tuduhan AS dan Sekutunya Soal Adanya Program Nuklir Rahasia

Instalasi nuklir Iran. (Foto: Fars).

telusur.co.id - Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Mohammad Eslami membantah semua tuduhan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya bahwa di Iran ada kegiatan atau materi nuklir yang tidak diumumkan.

“Semua klaim ini adalah bagian dari kampanye propaganda melawan Iran,” kata Eslami kepada wartawan di sela-sela rapat kabinet di Teheran, dikutip dari FarsNews, Kamis (19/1/23). 

Menurutnya, tuduhan itu berpangkal pada klaim oleh “elemen kontra-revolusi” di luar negeri.

Dia menambahkan, Iran bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam menyikapi klaim tersebut.

Eslami menyebut tuduhan demikian bukanlah hal baru, melainkan telah dibuat-buat sejak 20 tahun silam, dan menekankan bahwa kesepakatan nuklir 2015 seharusnya menyudahi klaim demikian.

Pihak Barat meninggalkan kesepakatan nuklir dan sekarang berusaha untuk kembali ke perjanjian itu, namun sembari memperbarui tuduhan itu.

“Kami menyatakan bahwa tidak ada kegiatan yang tidak diumumkan, dan situs yang tidak diumumkan di Republik Islam Iran. Ini adalah pernyataan dari badan (IAEA) itu sendiri,“ ujarnya.

Iran selalu bekerja sama penuh dengan IAEA dan mengizinkannya mengunjungi situs nuklir negara ini, namun menyebut pendekatan badan nuklir ini tidak konstruktif. Teheran meminta IAEA menghindari politisasi masalah tersebut dan fokus pada aspek teknis sesuai mandatnya.

Para pejabat Iran telah berulang kali meminta Dirjen IAEA Rafael Grossi untuk menghentikan pendekatan yang dipengaruhi Israel, dan menekankan bahwa Teheran tidak akan pernah menyerah pada perilaku politik pengawas nuklir PBB yang dipengaruhi oleh tekanan Zionis.

Mereka menolak pernyataan kepala IAEA bahwa ada “jejak uranium yang tidak dapat dijelaskan” di tengah upaya untuk pemulihan kesepakatan nuklir 2015, dan menyarankan Dirjen IAEA untuk tidak mengajukan tuduhan terhadap Iran berdasarkan klaim yang dibuat oleh Rezim Zionis Israel dan kelompok anti-Iran. [Tp] 


Tinggalkan Komentar