telusur.co.id - Pasukan pendudukan Israel mengakui mengalami kerugian besar dalam dua penyergapan beruntun yang dilakukan oleh pejuang perlawanan Palestina di Khan Younis, Gaza selatan, pada Rabu (25/6). Serangan tersebut menewaskan satu perwira militer Israel dan enam prajurit lainnya, menjadikannya salah satu insiden paling mematikan bagi militer Israel dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut laporan media berbahasa Ibrani, unit militer Israel pertama terjebak dalam penyergapan yang dirancang secara cermat, dan saat pasukan bantuan tiba, mereka langsung disambut oleh serangan kedua yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh kelompok pejuang yang sama.

Meski diberlakukan sensor militer ketat untuk menutupi skala kerugian, media Israel mengonfirmasi banyaknya korban jiwa dan luka-luka, serta kehancuran sejumlah kendaraan lapis baja akibat tembakan dan ledakan yang mengarah tepat sasaran.

Militer Israel kemudian secara resmi mengumumkan tewasnya tujuh personel, termasuk seorang perwira senior, sebagai akibat dari pertempuran sengit di Khan Younis. Mereka juga mencatat 16 tentara lainnya luka-luka dalam insiden terpisah sehari sebelumnya, ketika kendaraan tempur mereka dihantam alat peledak improvisasi (IED) yang sangat kuat.

Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengonfirmasi bahwa mereka berada di balik operasi tersebut. Mereka menyatakan bahwa penyergapan itu adalah bagian dari strategi gerilya intensif untuk melawan kehadiran militer Israel di wilayah selatan Gaza.

Media Israel menggambarkan serangan ini sebagai pukulan telak terhadap operasi militer mereka, yang selama berbulan-bulan berfokus pada upaya menghancurkan jaringan perlawanan di Gaza.[]

Sumber: TNA