telusur.co.id - Sumber-sumber militer senior Israel telah mengakui adanya peningkatan signifikan dalam akurasi serangan rudal Iran selama operasi terbaru yang dikenal sebagai "Janji Sejati III". Laporan media Israel, yang mengutip pejabat tinggi pertahanan, menyebut bahwa tingkat keberhasilan serangan rudal Iran meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan dua operasi sebelumnya.
Menurut laporan tersebut, hampir 50% rudal yang diluncurkan oleh Iran berhasil mengenai sasaran yang dituju sebuah capaian yang disebut para analis Israel sebagai “kemajuan mencolok” dalam teknologi rudal Teheran. Ini secara tajam bertolak belakang dengan klaim resmi Israel sebelumnya, yang menyatakan bahwa 90% proyektil Iran berhasil dicegat dan dinetralisir oleh sistem pertahanan udara.
Namun, insiden besar yang terjadi pada Jumat pagi menjadi titik balik narasi. Iran dilaporkan berhasil meluncurkan satu rudal yang menembus sistem pertahanan berlapis dan menghantam pusat keamanan militer sensitif di wilayah pendudukan, sebuah pukulan simbolis dan strategis yang diakui secara terbuka oleh pihak Israel.
Meskipun Israel mendapat dukungan sistem pertahanan udara canggih buatan dalam negeri seperti Iron Dome dan David’s Sling, serta sistem tambahan dari Amerika Serikat, kemampuan rudal Iran dinilai berhasil menembus lapisan pertahanan tersebut berkat kecepatan, manuver, dan presisi yang meningkat.
Iran Tunjukkan Kemampuan Pencegahan yang Semakin Meningkat
Keberhasilan serangan ini memperkuat posisi Iran sebagai aktor militer yang kian disegani di kawasan. Pengamat militer menyebut bahwa operasi rudal tersebut tidak hanya menunjukkan ketahanan, tetapi juga kemampuan pencegahan strategis Iran terhadap serangan atau intervensi eksternal.
Dalam beberapa pekan terakhir, Iran meluncurkan 17 gelombang serangan rudal balasan terhadap sasaran-sasaran militer di Israel, menyusul serangan Israel ke wilayah Iran pada 13 Juni. Eskalasi ini menjadi bagian dari konflik yang semakin terbuka antara dua musuh regional utama di Timur Tengah.
Pengakuan publik dari pihak militer Israel atas efektivitas rudal Iran dianggap oleh sejumlah analis sebagai tanda lemahnya pertahanan udara terhadap ancaman rudal strategis dan membuka babak baru dalam dinamika kekuatan militer regional.[]
Sumber: TNA
