telusur.co.id - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie Harus mengakui ketangguhan sang lawan Viktor Axelsen yang mampu mengalahkannya dua gim langsung 7-21, 18-21.
Melakoni babak final di Tokyo, Jepang, Minggu. Jonatan yang menjadi wakil satu-satunya Indonesia di final turnamen BWF dengan level Super 750.
“Pertama-tama Puji Tuhan, Puji Syukur untuk hasil yang diberikan Tuhan buat saya di Japan Open ini. Memang harus menerima kembali berada di posisi kedua di sini, tapi saya rasa pencapaian saya sudah cukup baik,” kata Jonatan, dikutip dari keterangan resmi PBSI.
Jonatan yang kini duduk di peringkat sembilan dunia itu mengatakan banyak belajar dari pertandingan final melawan pemain terbaik dunia.
“Ada beberapa hal yang harus diperbaiki, terlebih lagi untuk melawan Viktor (Axelsen). Sudah ada beberapa poin yang bisa saya ambil dari pertandingan tadi untuk dipelajari di Jakarta,” kata Jonatan.
Di gim pertama, Jonatan mengatakan strategi permainannya kurang berjalan dengan baik dan pengembalian bola darinya membuat lawan mudah untuk menyerang. Alhasil, ia tidak bisa keluar dari tekanan.
“Di gim kedua saya berusaha lebih agresif, dari permainan depannya juga jarang membuat Viktor mendapat serangan yang enak. Tapi kembali lagi ada catatan-catatan yang masih harus diperbaiki,” ujar Jonatan
"Tidak mudah bertanding dengan dia, memang harus siap capek dan harus lebih sabar,” imbuhnya.
Malam ini, Jonatan akan langsung terbang ke Sydney untuk turun di Australia Open pekan depan. Ia berharap bisa mengembalikan kondisi tubuh sebaik mungkin demi pencapaian yang positif di Negeri Kanguru.
“Yang terpenting recoverynya harus bagus apalagi saya langsung bertemu Kento Momota (Jepang). Semoga tetap bisa menampilkan yang maksimal setelah kondisinya sudah terpakai satu minggu ini,” ujar dia.[]