Jakarta Timur Jadi Kota dengan Pencemaran Udara Terburuk, Ini Sebabnya - Telusur

Jakarta Timur Jadi Kota dengan Pencemaran Udara Terburuk, Ini Sebabnya

Ilustrasi pencemaran udara di Jakarta. (Ist).

telusur.co.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (LH) mencatat salah satu wilayah yang memiliki kualitas udara yang buruk ialah Jakarta Timur.

"Hasil data kita (Jakarta Timur tertinggi polusi udara)," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto di Balai Kota DKI, Senin (19/9/22).

Asep mengatakan, Jakarta Timur merupakan kawasan industri selain Jakarta Utara, sehingga kualitas udara di Jakarta Timur pencemarannya relatif tinggi dibanding kota lain di Jakarta.

"Memang Timur itu kan daerah industri selain Utara, jadi wilayah industri kita paling banyak di Timur selain di Utara. Di Utara ada pelabuhan, tapi kalau industrinya memang ada di Timur, sehingga kualitas udara di Timur pada saat ini pencemarannya relatif lebih tinggi dengan kota lain di Jakarta," ucap Asep

Asep menjelaskan, selain asap kendaraan, banyaknya industri menjadi penyebab pencemaran udara. Ia pun mengatakan kawasan industri yang berada di Jabodetabek penyanggah Ibu Kota yang juga menyumbang pencemaran udara.

"Karena memang daerah sana daerah industri kita tidak menutup kemungkinan bahwa sumber pencemar selain kendaraan juga industri. Jadi daerah-daerah yang memiliki industri yang banyak pasti berdampak pada kualitas udara. Termasuk daerah penyanggah Jakarta. Daerah daerah sekitar Ibu Kota seperti Bekasi daerah industri, kemudian Tangerang juga daerah industri pasti kualitas udaranya sangat berpengaruh dengan adanya industri," ucap Asep

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan penurunan 41 persen polutan berbahaya partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron atau PM2,5 pada 2030.

Rencana itu akan dilakukan melalui tiga strategi dan 75 rencana aksi pengendalian pencemaran udara.

"PM2,5 ini menimbulkan dampak kesehatan yang parah baik untuk jangka pendek dan jangka panjang," kata Kepala Dinas LH DKI Asep Kuswanto, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (19/9/22). [Fhr]


Tinggalkan Komentar