telusur.co.id - Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi memuji kesiapan defensif dan ofensif yang luar biasa dari angkatan laut Iran, menyoroti kemampuan mereka untuk potensi konfrontasi dengan musuh.

Selama kunjungannya ke provinsi selatan Hormozgan pada hari Selasa, Mayor Jenderal Mousavi mengamati unit ofensif Angkatan Laut Iran dan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), mengevaluasi kemampuan tempur dan kesiapan operasional mereka.

Berbicara di pangkalan Angkatan Laut, komandan tertinggi mengatakan selama periode singkat setelah perang agresi 12 hari yang diberlakukan oleh rezim Zionis dan AS pada bulan Juni, Angkatan Laut Iran telah melakukan tindakan signifikan yang disesuaikan dengan kemampuan musuh, seraya menambahkan bahwa pasukan angkatan laut sepenuhnya siap menghadapi ancaman apa pun.

Ia juga mengunjungi unit Angkatan Laut IRGC dan memuji “tindakan sangat baik” yang dilakukan setelah perang 12 hari.

Jenderal tersebut menyatakan bahwa pasukan Angkatan Laut IRGC memiliki “kemampuan luar biasa” untuk menghadapi potensi bentrokan dengan musuh.

Pada 13 Juni, rezim Zionis melancarkan perang agresi yang tak beralasan terhadap Iran, yang menargetkan wilayah militer, nuklir, dan permukiman selama 12 hari berturut-turut. Amerika Serikat kemudian meningkatkan konflik dengan menyerang tiga lokasi nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan pada 22 Juni.

Angkatan Bersenjata Iran memberikan respons yang cepat dan tegas. Pasukan Dirgantara IRGC melancarkan 22 gelombang serangan rudal balasan dalam Operasi True Promise III, yang menimbulkan kerusakan signifikan dan kerugian besar di berbagai kota di wilayah pendudukan.

Sebagai balasan atas serangan AS, pasukan Iran juga menargetkan Pangkalan Udara al-Udeid di Qatar —instalasi militer Amerika terbesar di Asia Barat— dengan rentetan rudal.

Sumber: TNA