Kabaintelkam Sebut Tidak Semua Wilayah di Papua Diganggu KKB - Telusur

Kabaintelkam Sebut Tidak Semua Wilayah di Papua Diganggu KKB

Kabaintelkam Polri Komjen Pol Paulus Waterpauw (foto: Humas Polri)

telusur.co.id - Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komjen Pol Paulus Waterpauw mengisi seminar yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah Seluruh Indonesia (PTMI). 

Dalam seminar tersebut, Paulu menjadi salah satu pembicara atau keynote speakers. Adapun seminar diikuti 100 mahasiswa dari berbagai macam universitas di DKI Jakarta. 

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyampaikan, pokok-pokok pemikiran mengenai Papua dan segala macam dinamika yang dipaparkan oleh Paulus.

“Provinsi Papua mempunyai wilayah yang cukup luas, karakterisnik unik dan memiliki kekayaan alam melimpah. Namun, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Papua adalah yang paling rendah di Indonesia,” ujar Argo dalam keterangan tertulis, Selasa (22/6/21). 

Sejak Papua kembali kepada pangkuan ibu pertiwi tahun 1963, kata Argo, proses internalisasi nilai-nilai Pancasila belum tuntas. Ditambah adanya akumulasi kekecewaan masyarakat Papua atas terbatasnya pelayanan dalam bidang ekonomi, kesejahteraan dan pendidikan. 

Dalam seminar itu, kata Argo, Kabaintelkam Polri juga memaparkan bahwa terdapat empat aspek krusial sebagai akar dari berbagai permasalahan penegakan hukum di Papua. Di antaranya ada aspek politik kolonialisme, aspek ekonomi dan kesejahteraan, aspek sosio kultural dan aspek idiologis serta nasionalisme. 

Kemudian, Argo menekankan bahwa salah satu spesifikasi ancaman kerawanan yang membedakan antara provinsi Papua dengan provinsi lainnya di Indonesia, adalah adanya gangguan kamtibmas yang ditimbulkan oleh aktifitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). 

“Namun tidak semua wilayah di Papua terjadi kekerasan bersenjata hanya dibeberapa Kabupaten antara lain Kabupaten Puncak, Intan Jaya, Nduga dan Mimika,” katanya.

Untuk itu, Polri mengajak elemen mahasiswa dan pemuda agar menjadi pioner of problem solving dalam menyelesaikan berbagai permalsahan di lingkungan sekitar juga pioneer of nationalism. Sehingga dapat mengikis ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan pioner kebangkitan, kemandirian dan kesejahteraan Papua. (Fhr)


Tinggalkan Komentar