telusur.co.id -Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) menjalin kerja sama dengan Universitas Paramadina dalam program beasiswa pendidikan bagi wartawan yang bertugas di lingkungan Parlemen (MPR/DPR/DPD RI).
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tersebut ini digelar bersamaan dengan diskusi bertema 'Implementasi Beasiswa Pendidikan Untuk Semua Kalangan'. MoU ini ditandatangani langsung oleh Wakil Rektor Universitas Paramadina Bidang Mutu dan Kerja Sama Prof. Iin Mayasari Ketua dan Ketua KWP DR. Ariawan S.AP., MH.MA.
Ariawan mengatakan KWP berkomitmen mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia di kalangan jurnalis Parlemen. Dia mengatakan kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk membuka akses pendidikan bagi para wartawan dan keluarganya.
Dia menjelaskan program ini mencakup beasiswa untuk jenjang S1 bagi keluarga wartawan serta jenjang S2 bagi para jurnalis aktif.
"Kami ingin teman-teman wartawan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, minimal S2 bahkan S3. Ini bagian dari upaya kita meningkatkan kualitas dan kapasitas wartawan di parlemen," kata Ariawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 4 November 2025.
Menurutnya, saat ini terdapat sekitar 191 media yang tergabung di KWP, dengan lebih dari 580 wartawan aktif meliput kegiatan DPR RI. Dari jumlah itu, sekitar 200 wartawan berstatus sebagai anggota tetap KWP.
Ariawan menambahkan MoU dengan Universitas Paramadina dirancang agar program beasiswa ini dapat berkelanjutan, bahkan setelah masa jabatannya sebagai ketua KWP berakhir tahun depan.
"Dengan adanya MoU, siapapun nanti ketua KWP-nya, program ini tetap berjalan. Wartawan cukup membawa surat keterangan dari KWP untuk bisa mengakses beasiswa di Paramadina," ujar dia.
Sementara itu, Prof. Iin Mayasari mengatakan bahwa kerja sama dengan para jurnalis bukan hal baru, melainkan kelanjutan dari komitmen kampus dalam mengembangkan nilai-nilai keislaman, keindonesiaan, dan kolaborasi.
Dia menegaskan dunia pendidikan dan media memiliki tanggung jawab yang sama dalam memastikan masyarakat menerima informasi yang benar dan berbasis data.
"Kami meyakini ilmu pengetahuan harus dikembangkan lewat kolaborasi dan diseminasi. Jurnalis adalah mitra penting dalam menyebarkan pengetahuan agar masyarakat tidak salah menerima informasi," ujarnya.
Menurut Iin, program beasiswa dan kemudahan pembayaran kuliah yang ditawarkan Paramadina merupakan bentuk apresiasi terhadap profesi jurnalis sekaligus dorongan agar mereka terus mengasah kemampuan berpikir kritis. Dia menambahkan pembelajaran di kampus diharapkan membantu para wartawan memahami teori komunikasi yang baik, sehingga bahasa dan struktur pemberitaan menjadi lebih kuat dan bertanggung jawab.
"Belajar itu tidak harus sendiri. Kami ingin jurnalis bisa mempelajari teori-teori komunikasi agar pemberitaan tidak asal, tapi berbasis data. Ini penting untuk mendorong diseminasi informasi yang berkualitas," kata Iin.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya keberlanjutan (continuity) dalam kerja sama ini agar menjadi warisan (legacy) yang dapat diteruskan bagi generasi berikutnya, baik dari pihak kampus maupun komunitas jurnalis.
"Kepedulian terhadap masa depan jurnalis adalah investasi penting. Kami menghargai perhatian terhadap kemampuan berpikir kritis dan berbasis data, bukan sekadar menyampaikan informasi," tegasnya.







