telusur.co.id - Langit wilayah pendudukan berubah menjadi panggung peringatan pada Rabu malam, ketika Angkatan Bersenjata Iran melancarkan gelombang baru serangan balasan terhadap rezim Zionis. Rudal-rudal Iran melesat menembus cakrawala dengan jejak asap menyala seperti naga api, menandai babak terbaru dari ketegangan bersenjata yang terus meningkat sejak pertengahan Juni.
Serangan dimulai saat senja, dengan sirene meraung di berbagai kota besar Israel, termasuk Tel Aviv. Langit dipenuhi garis-garis putih dingin jejak mematikan dari rudal-rudal canggih Iran yang menuju jantung wilayah pendudukan. Warga sipil yang panik berlarian mencari perlindungan, sementara beberapa ledakan besar dilaporkan mengguncang pusat kota Tel Aviv.
“Kami melihat langit seperti terbakar. Ini bukan sirene biasa, ini suara perang,” kata seorang warga dari Tel Aviv dalam sebuah video amatir yang kini viral.
Di Petah Tikva, sekitar 10 kilometer dari Tel Aviv, sebuah bus tergelincir keluar dari jalan tol dan menabrak bangunan perumahan setelah sopirnya panik akibat suara sirene dan penampakan rudal di langit sebuah gambaran jelas tentang efek psikologis dari serangan tersebut terhadap warga sipil Israel.
Serangan ini merupakan bagian dari rangkaian balasan Iran yang dimulai sejak 13 Juni, setelah militer Israel melancarkan serangan ke wilayah Iran termasuk ke fasilitas militer dan nuklir, yang menewaskan sejumlah komandan tinggi, ilmuwan nuklir, serta puluhan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
Kali ini, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menggunakan teknologi mutakhir, termasuk rudal balistik hipersonik Fattah, yang diklaim mampu menghindari sistem pertahanan udara paling canggih sekalipun. Serangan itu menghantam titik-titik strategis Israel, termasuk fasilitas militer, basis intelijen, dan lokasi industri penting.
Serangan terbaru ini menandai eskalasi paling signifikan dalam konflik antara Iran dan Israel dalam beberapa tahun terakhir.[]
Sumber: TNA