telusur.co.id - Departemen Luar Negeri Arab Saudi menilai laporan pemerintah Amerika terkait peran Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS) di kasus pembunuhan Jamal Khashoggi tidak dapat diterima.

Kantor Direktur Intelijen Nasional AS Jumat (26/2/21) di laporannya menyebutkan, berdasarkan penilaian yang ada, MBS mengesahkan operasi penangkapan dan pembunuhan Khashoggi di Istanbul, Turki.

Menurut laporan IRNA Sabtu (27/2/21), Deplu Saudi saat merespon langkah ini merilis statemen dan mengklaim, hasil laporan Kantor Direktur Intelijen AS menghina dan sepenuhnya keliru.

Berdasarkan laporan kantor ini, hasil tersebut didasarkan pada kendali putra mahkota Saudi di pengambilan keputusan raja, intervensi langsung seorang penasihat utama dan pengawal MBS di perincian operasi pembunuhan ini serta dukungannya untuk menggunakan langkah kekerasan guna menumpas kubu oposisi termasuk Khashoggi.

Jamal Khashoggi, wartawan yang menentang Bin Salman ini dilaporkan tewas pada Oktober 2018 di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Menurut laporan Dinas Intelijen AS (CIA), Bin Salman secara pribadi merilis pembunuhan Khashoggi, namun petinggi intelijen tidak memberikan bukti atas klaim tersebut.

Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Juni 2019 menyatakan, mengingat Arab Saudi memiliki catatan tebal di pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di negaranya, mustahil MBS tidak mengetahui pembunuhan Khashoggi. [Tp]