LSI Denny JA : Isu Puan Maharani dan Pramono Anung Tentang E-KTP Menggerus PDIP - Telusur

LSI Denny JA : Isu Puan Maharani dan Pramono Anung Tentang E-KTP Menggerus PDIP


Telusur.co.id - LSI Denny JA telah merilis hasil surveinya pada hari Selasa (8/5) di markas LSI Denny JA, Rawamangun Jakarta. Beberapa hasil survei telah disampaikan yang terkait dengan elektatabilitas partai peserta Pemilu 2019.

Dalam laporan survei, PDIP masih memimpin elektabilitas tertinggi dan besar potensinya untuk memimpin parlemen, tetapi ada satu tantangan yang dapat mengganggu elektabilitas PDIP, bahkan  potensi menggerus suara PDIP secara signifikan yaitu Isu Puan Maharani dan Pramono Anung dalam kasus E-KTP.

Pengaruh isu  tampak Ketika ditanyakan kepada responden (pemilih PDIP) tentang isu E-KTP yang mengaitkan Puan dan Promono, apakah isu itu berpengaruh terhadap pilihan untuk memilih PDIP atau tidak?. Jawabannya, 1.Tetap memilih sebanyak 77 %  2. Tidak akan memilih 10,7%, tidak tahu/tidak menjawab 12,3 %.

Terlihat dari jawaban responden, dari total 100 persen pemilih PDIP yang tetap memilih 77%, yang lainnya tidak akan memilih dan tidak tahu/tidak menjawab sebesar 23 persen.

Meskipun demikian, menurut LSI Denny JA, terdapat faktor penguat yang membuat PDIP bertahan di puncak klasemen, yakni yang berkaitan dengan akan diajukannya Jokowi sebagai Capres. Kepada responden ditanyakan partai mana yang akan mengusung Jokowi Widodo sebagai Capres? Mayoritas responden (65%) menyatakan PDIP, dan gabungan partai lain hanya sekitar (20,00%), sisanya (15%) menjawab tidak tahu/tidak menjawab. Faktor inilah menurut LSI sebagai penguat dan bertahannya PDIP di klasemen atas.

Seperti telah diketahui  LSI Denny JA dalam paparan hasil surveinya  mengelompokkan partai berdasarkan elektabilitasnya dalam klasemen Divisi Utama, yaitu PDIP (21,70%), Golkar(15,30%) dan Gerindra  (14,70%). Divisi Menengah, PKB  (6,20%)dan Partai Demokrat (5,80%). Divisi Bawah, PAN (2,50%), Nasdem (2,30%). Perindo (2,30%), PKS (2,20%) dan PPP (1,80%). Terakhir masuk dalam  divisi nol koma ada enam partai; tiga partai lama, Hanura ( 0,70%), PBB ( 0,40%)  dan PKPI (0,10%) serta partai baru Garuda (0,30%), PSI (0,10%), Partai Berkarya (0,10%).

Pengumpulan Data survei dilakukan 28 April – 5 Mei 2018, Metode sampling menggunakan Multi Stage Random Sampling, dengan jumlah responden sebanyak 1.200 responden. Wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner, Margin of error : 2,9%. (red).


Tinggalkan Komentar