Mantan PM Israel Ramalkan Tahun 2023 akan Menjadi Tahun yang Buruk Bagi Negaranya - Telusur

Mantan PM Israel Ramalkan Tahun 2023 akan Menjadi Tahun yang Buruk Bagi Negaranya

Mantan Perdana Menteri Israel, Yair Lapid. (Foto: Shehab).

telusur.co.id - Mantan Perdana Menteri Israel Yair Lapid merilis video pernyataan untuk tahun 2023. Dalam video itu, Lapid berkata, dirinya meramalkan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun yang sangat buruk bagi Israel. Ini disebabkan 3 faktor yang berdampak negatif atas ekonomi Israel.

“Faktor pertama adalah satu bagian dari masyarakat Israel, yang tidak punya partisipasi apa pun di pasar kerja, yaitu kalangan Haredi (kelompok ultraortodoks Yahudi). Dua faktor lain adalah posisi internasional Israel dan kekompakan sosialnya,” kata Lapid, sebagaimana terekam dalam video yang dipublikasikan kantor berita Shehab, dikutip Sabtu (31/12/22).

Lapid mengatakan, segala bentuk perubahan yang memberikan dampak negatif pada masing-masing dari 3 faktor ini akan mendatangkan pukulan serius kepada ekonomi Israel.

“Sebuah pemerintahan radikal dan ekstremis dengan dipimpin Perdana Menteri lemah (Netanyahu) telah dibentuk di Israel, yang akan memperburuk kondisi 3 fakrot di atas. Apa yang akan terjadi adalah ‘keruntuhan’,” jelas Lapid.

Ia menambahkan, Israel adalah satu-satunya pemerintahan di dunia yang memberi uang kepada warganya (kelompok Haredi) agar mereka tidak bekerja.

“Fakta tidak bisa ditutupi. Kita akan terbagi menjadi sebuah negara dengan beberapa bagian yang bertumpu kepada tatanan kesukuan. Bukan hanya dunia yang akan menyaksikan fakta ini, kita orang-orang Israel juga akan melihatnya,” ujarnya.

Menurutnya, Israel di tahun 2023 akan lebih agamis, lebih terkucil, dan dengan lebih sedikit demokrasi. Selain itu, Israel akan dikuasai sebuah ketegangan keamanan.

“Saya rasa Ben-Gvir dan Smotrich tidak akan berupaya untuk menenangkan situasi. Kecuali di bulan Ramadhan yang bertepatan dengan bulan Maret dan ada kemungkinan perubahan situasi di Masjid Aqsa, kita akan menghadapi sebuah lingkungan yang dipenuhi ketegangan dan pesimisme,” ungkapnya.

“Bersamaannya 3 faktor di atas menunjukkan, di tahun depan kita akan menempuh jalur yang membuat pemerintahan (Netanyahu) ini tidak bisa bertahan lama. Pemerintahan ini tidak akan bisa mengesahkan anggaran Israel lebih dari satu periode,” tandas Lapid.

Ia juga memprediksi bahwa terlalu banyaknya tuntutan dari para sekutu Netanyahu akan membuat Partai Likud (yang dipimpin Netanyahu) runtuh dari dalam, sebab para sekutunya tidak menghargai Netanyahu dan semua saling benci satu sama lain. [Tp]


Tinggalkan Komentar