telusur.co.id - Sekretaris Kemenkop dan UKM Rully Indrawan mengajak masyarakat untuk mencintai dan membeli produk dalam negeri, khususnya produk UMKM.
Ajakan tersebut sebagai upaya pemulihan ekonomi pelaku UMKM yang kini mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19.
"Saat ini, Indonesia memiliki tantangan yang cukup serius, yakni bagaimana menyatukan komitmen untuk mencintai dan mengkonsumsi produk buatan dalam negeri," kata Rully dalam keterangannya, Jumat (7/8/20).
Jadi, kecenderungan masa lalu yang selalu bangga dengan produk-produk luar, di era kebiasaan baru ini menjadi momentum untuk menghentikannya.
Rully mengharapkan agar penggunaan dan mengkonsumsi produk dalam negeri ini merupakan panggilan hati dan menjadi komitmen masyarakat itu sendiri. "Komitmen inilah yang bisa membuat ekonomi kita bisa hidup kembali," ujar Rully.
Bagi Rully, ini adalah kesempatan bagi kita untuk menata kembali ekonomi nasional dan ekonomi lokal dengan memproduksi produk-produk yang selama ini tergantung pada produk impor.
"Kita tahu selama ini impor kita sangat tinggi, meski hanya jenis buah-buahan sekalipun. Karena itu, sudah saatnya kita menikmati produk-produk dalam negeri," ujar Rully.
Hal ini, lanjut Rully, merupakan himbauan yang paling penting dan harus ikhlas menerima kenyataan ini serta bangkit bersama-sama melalui "Bangga Buatan Indonesia".
Terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi, Rully mengatakan, suka atau tidak suka, masyarakat saat ini harus mengoptimalkan keunggulan teknologi informasi. Hal itu bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkannya serta memulihkan kondisi perekonomian Indonesia.
"Bandung merupakan daerah yang selalu menjadi barometer bagi pembaharuan- pembaharuan. Sehingga diharapkan sistem informasi ini ke depan menjadi acuan bagi pemerintah dan masyarakat, di daerah lain" kata Rully.
Menanggapi peluncuran Sistem Ekonomi Jaringan Usaha (Sejuk), Rully mengatakan bahwa digitalisasi merupakan bagian dari skema program Kemenkop dan UKM. Karena ekonomi dunia pun sudah mengarah ke sana.
"Kita tidak boleh kehilangan pasar akibat intervensi teknologi dari luar. Kita harus mampu mengikuti dan memanfaatkan perkembangan teknologi dengan mendorong digitalisasi di bidang perekonomian agar prodik kita bisa merambah pasar yang luas seyltidaknya menjadi tuan rumahs,l yang unggul," tukas Rully.[Fhr]



