Media Israel: Di Timur Tengah, Kekuatan Besar Adalah Iran, Bukan Israel - Telusur

Media Israel: Di Timur Tengah, Kekuatan Besar Adalah Iran, Bukan Israel

Angkatan bersenjata Iran. (Foto: Anadolu)

telusur.co.id - Saluran berita televisi Libanon Al-Mayadeen mengutip sebuh artikel di website Israel Defence dan menyebutkan bahwa negara-negara regional Timur Tengah mulai menyadari bahwa negara yang paling berpengaruh dan tangguh di kawasan ini adalah Iran, bukan Israel.

Disebutkan pula bahwa di Timur Tengah ada persepsi bahwa Israel hanyalah macan kertas, pemerintah Amerika Serikat (AS) pun gagal menekan Iran, proyek nuklir Iran tak terbendung, dan pergantian pemerintah Iran membuat negara-negara kawasan menyadari bahwa Iranlah kekuatan regional yang sebenarnya, bukan Israel.

Al-Mayadeen menambahkan bahwa pemerintah Arab Saudi akan mengirim delegasi ke Teheran untuk mengikuti upacara pelantikan presiden baru Iran Sayid Ebrahim Raisi.

"Karena Saudi pada akhirnya menyadari betapa terancamnya industri minyak dunia ketika Iran menekan tombol (rudal) manakala senjata-senjata canggih Barat dioperasikan terhadap Yaman, dan sistem pertahanan udara Patriot milik AS pun tak dapat membantu Saudi,” ungkap Al-Mayadeen, Selasa (27/7/21).

Menurut Al-Mayadeen, media Israel menyorot proses pendekatan Mesir dan Arab Saudi kepada Iran melalui Irak, Afrika dan jalur-jalur laut, terutama Terusan Suez dan Selat Bab Al-Mandeb, sementara di kancah internasionalpun China sekarang juga berusaha menjalin hubungan hangat dengan Iran dan terus membeli minyak dari Irak meski ada sanksi dari AS.

AS di masa kepresidenan Donald Trump, yang telah meningkat ekspektasinya terhadap Iran, adalah pemain lain yang justru telah mengandaskan semua harapan. Sebab, setelah Trump tersingkir, Iran makin kuat, program militer dan pengayaan uraniumnya meningkat, dan lolos dari tekanan maksimum AS.

Tekanan itu memang sangat memukul pekonomian Iran, tapi di saat yang sama Iran dapat menunjukkan kemampuannya yang besar dalam resistensi terhadap AS. Di sisi lain, masa empat tahun pemerintahan Trump berakhir tanpa ada konfrontasi militer AS dengan Iran, dan ini menguatkan persepsi bahwa AS tak berani berkonfrontasi dengan Iran, terutama setelah AS kandas di Afghanistan dan Irak. [Tp]


Tinggalkan Komentar