telusur.co.id - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menghadiri Dialog Kebudayaan bertema “Kebijakan Pelestarian Warisan Budaya Sulawesi Tengah” yang digelar di Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tengah. Agenda ini menjadi wadah sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku budaya, dan akademisi dalam menjaga serta mengembangkan kekayaan budaya daerah.
Dalam sambutannya, Menteri Fadli menegaskan bahwa Indonesia adalah negara dengan peradaban yang kaya dan beragam. “Sebagai negara yang kaya dengan budaya, kekayaan budaya kita ini adalah kekayaan budaya yang paling luar biasa. Dengan kekayaan objek budaya yang sangat besar, Indonesia adalah negara dengan mega diversity,” ujarnya.
Lebih lanjut, Menbud Fadli Zon menekankan pentingnya pengembangan kebudayaan untuk kesejahteraan masyarakat melalui strategi Cultural and Creative Industry (CCI) dan pemanfaatan Kekayaan Intelektual (Intellectual Property/IP). Ia mencontohkan ikon budaya Sulawesi Tengah seperti patung megalitikum di Lembah Bada dan patung Tadulako yang dapat dikembangkan menjadi IP dengan produk turunan bernilai ekonomi.
Menteri Kebudayaan juga menyoroti peran museum sebagai “etalase peradaban bangsa” yang harus menjadi garda terdepan dalam mengenalkan budaya Indonesia. Ia mendorong agar Museum Provinsi Sulawesi Tengah direvitalisasi, khususnya pada aspek tata pamer, sehingga lebih menarik minat masyarakat untuk berkunjung dan mempelajari kebudayaan daerah.
Senada dengan Menteri Kebudayaan, Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny Arniwaty Lamadjido, menyampaikan komitmen untuk membangun kembali Taman Budaya Sulawesi Tengah sebagai pusat kegiatan seni dan budaya masyarakat. “Kami akan berupaya untuk membangun kembali taman budaya ini, mengikuti arahan Menteri Kebudayaan melalui skema CSR, agar masyarakat dapat kembali memiliki ruang untuk berinteraksi budaya,” ujarnya.
Dialog budaya ini juga membahas sejumlah isu strategis, di antaranya peran kebudayaan dalam pembangunan karakter bangsa, pemetaan nilai-nilai tradisi yang relevan dengan konteks kekinian, serta tantangan dan peluang pelestarian budaya di tengah dinamika sosial.
Turut mendampingi Menteri Kebudayaan antara lain Dirjen Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Staf Khusus Menteri Kebudayaan Bidang Protokoler dan Rumah Tangga, Rachmanda Primayuda; serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVIII, Andriyani. Hadir pula Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny Arniwaty Lamadjido; Wakil Bupati Donggala, Taufik Muhammad Burhan; dan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, Andi Kamal Lembah.
Menutup diskusi, Menbud Fadli Zon menekankan bahwa Kementerian Kebudayaan adalah instrumen yang harus dimanfaatkan secara aktif oleh semua pihak. “Karena kita memajukan kebudayaan nasional, menghidupkan, serta turut mengaktivasi ruang-ruang publik, dan itu harus dilakukan secara bersama antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, kota, serta dengan komunitas, seniman, dan budayawan, dan yang terpenting turut melibatkan sektor swasta untuk ikut membantu pengajaran kebudayaan,” tukasnya.
Melalui agenda ini, Kementerian Kebudayaan menegaskan komitmen untuk mendukung pemajuan kebudayaan di Sulawesi Tengah di bawah koordinasi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVIII. Hasil dari kegiatan ini akan menjadi bahan pengembangan program kebudayaan di tingkat regional maupun nasional. [ham]




