Pakar Kesehatan Nilai Meninggalnya 144 Petugas KPPS Akibat Kegiatan Melebihi Waktu - Telusur

Pakar Kesehatan Nilai Meninggalnya 144 Petugas KPPS Akibat Kegiatan Melebihi Waktu


Telusur.co.id - 144 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia menjadi cambuk keras bagi penyelenggara Pemilu KPU dan Pemerintah.

Pakar ilmu Kesehatan yang juga Dokter Spesialis Paru, Benyamin Paulus Oktavianus menilai wafatnya para petugas itu tidak terlepas dari kegiatannya yang melebihi dari waktu manusia bekerja. Sehingga, sangat berpengaruh pada fisik.

Seharusnya, kata dia, KPU sebelum menentukan para petugas KPPS meminta untuk dilakukan pengecekan kesehatan terlebih dulu. Hal itu, agar tidak ada kejadian mengenaskan tersebut.

“Seharusnya petugas mengecek ketempat kesehatannya ketempat masing masing yang paling sederhana kan puskesmas,” ucapnya usai diskusi dikawasan Tebet, Jakarta, Kamis (25/4/19).

Tak sampai disitu, Benyamin yang akrab dengan sapaan Dokter Benny juga menuturkan, jatuhnya korban jiwa membuat pemilu bertambah buruk. Harusnya, KPU dan DPR memikirkan kesehatan para petugas dan bukan menganggap ringan.

“Bisa bayangkan gak orang dari jam 05.30 Pagi sudah berada di TPS lalu dia ngawal dan sampai hari kelima mengawal. Coba bayangkan lima hari makan dan tidur tidak karuan,” tambah dia.

Untuk menghindari bertambahnya jatuh korban, dirinya meminta KPU segera bertindak dan melakukan langkah nyata, berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). “Sekarang dari tanggal ini sampai selesai jangan ada korban lagi,” harapnya.

Dirinya juga berharap, Pemilu akan datang KPU membuat satu aturan seperti pembatasan usia petugas agar kesehatan para petugas tetap terjaga.

“Kedepan perlu medical cek up kalau kita mau tolong pemilu yang akan datang,” ungkap dia

Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat jumlah petugas Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang diterima dunia pada Pemilu 2019 bertambah menjadi 144 orang. 

Komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik mengatakan, bahwa jumlah itu bertambah dari jumlah yang sebelumnya 119 orang yang disetujui pada hari Selasa (23/4). 

“Berita duka lagi yang saya sampaikan,  perbarui kami tanggal 24 April pukul 15.00 WIB, kedukaan kami sebagai penyelenggara pemilu meningkat. Saat ini 144 orang yang wafat dari penyelenggara pemilu dan 883 sakit,” kata Evi melalui pendaftaran yang ditandatangani, Rabu (24/4).[far]


Tinggalkan Komentar