Pandangan Nuning Soal Jenderal Andika Perkasa Jadi Calon Tunggal Panglima TNI - Telusur

Pandangan Nuning Soal Jenderal Andika Perkasa Jadi Calon Tunggal Panglima TNI

Pengamat intelejen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, (FOTO : IST)

telusur.co.id - Pengamat militer dan intelejen. Susaningtyas NH Kertopati menyambut baik keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Andika Perkasa, menjadi calon tunggal Panglima TNI. 

Nuning sapaan akrab Susanintyas, melihat Andika memiliki kemampuan intelijen yang mumpuni. Jenderal Andika juga memiliki atensi yang tinggi terhadap masalah sosial, termasuk di lingkungan TNI. Jenderal Andika sangat cocok sebagai Panglima TNI. 

"Beliau perwira yang cerdas serta menikiki wibawa di mata internasional dan memahami TNI bukan hanya matranya. Beliau juga memiliki perhatian terhadap kasus-kasus sosial yang humanis, seperti uji keperawanan Kowad (Korps Wanita TNI Angkatan Darat, Red) dan nasib para purnawirawan," ujar dia. Nuning, pada media. 

Nuning mengatakan, sejak periode Reformasi, proses pergantiam Panglima TNI, selalu menjadi topik yang menarik perhatian banyak kalangan. 

Hak prerogatif presiden tersebut memang tidak dapat diintervensi oleh siapa pun. Meski demikian, paling tidak ada dua pertimbangan yang patut menjadi perhatian,” tambah Nuning.

Pertama, pertimbangan kebutuhan organisasi TNI dalam kurum waktu ke depan sebagai bagian modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista). Dengan demikian, dibutuhkan sosok Panglima TNI yang memiliki kemampuan manajemen tempur dan diplomasi militer yang andal.

Kedua, pertimbangan perkembangan lingkungan strategis pada tataran global dan regional. Dibutuhkan sosok Panglima TNI yang memiliki dampak penangkalan bagi petinggi militer internasional. Penting sekali jika Panglima TNI disegani dunia internasional.

"Wabah Covid-19 merupakan ancaman nirmiliter. Ancaman nirmiliter berbeda dengan ancaman militer dan ancaman nonmiliter. Ketiganya kini dikenal sebagai ancaman hibrida dan mengubah perspektif di masa mendatang," tutur Nuning.

Tuntutan kemampuan di masa depan tersebut harus menjadi agenda pimpinan TNI yang baru. Latar belakang penugasan operasional juga harus dilengkapi dengan pengalaman pendidikan.

“Sebenarnya, Panglima TNI sangat bagus bila memiliki tingkat intelektual yang tinggi dan dijabat oleh pati yang memiliki kriteria sebagai sarjana prajurit,” tutup Nuning.(Fie) 


Tinggalkan Komentar