telusur.co.id ─ Menjadi pribadi yang lebih baik adalah keinginan setiap orang. Karena itu, self improvement atau pengembangan diri sangat penting bagi setiap individu karena dapat meningkatkan kesadaran diri. Hal ini dapat dilakukan melalui bantuan konsultan, pembimbing, mentor ataupun melalui buku bacaan.
Membaca buku merupakan salah satu hobi yang sangat bermanfaat untuk dilakukan. Sebab, dengan membaca wawasan akan bertambah luas. Berbagai macam genre buku bisa dibaca, termasuk buku pengembangan diri (self improvement).
Buku-buku pengembangan diri membantu kita untuk mengevaluasi kepribadian, baik maupun buruk.
Berikut buku yang bisa menjadi pilihan:
1. Filosofi Teras oleh Henry Manampiring
Buku ini dibuat penulis berdasarkan pengalamannya dalam menderita Major Depressive Disorder. Buku Filosofi Teras mengajak pembaca untuk mengenal lebih dalam tentang stoisisme (filosofi teras), yakni filsafat Yunani-Romawi kuno yang berperan untuk mengendalikan emosi negatif.
Tak hanya itu, buku ini ditujukan untuk membantu kita bertahan dalam pasang-surut kehidupan. Dalam buku ini dituliskan, bahwa sebagai manusia kita harus fokus hanya pada hal-hal yang bisa dikendalikan. Menggantungkan kebahagiaan pada hal yang tidak bisa kita kendalikan adalah langkah yang tidak rasional.
2. Bicara Itu Ada Seninya oleh Oh Su Hyang
Buku ini cocok untuk yang ingin mengetahui lebih banyak tentang berkomunikasi, karena dalam buku ini terdapat tips tentang bagaimana berkomunikasi dengan baik. Selain itu, buku ini bisa membantu untuk mencapai apa yang diinginkan dalam hidup.
Beberapa poin penting dalam buku ini adalah memberikan kesan pertama yang baik, kenali diri kamu dan kelebihannya, dan yang terakhir memenangkan perdebatan tanpa perlawanan.
3. Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat oleh Mark Manson
Dalam bukunya, sang penulis menjelaskan tentang mengatur sebuah prioritas. Penulis mengajarkan bagaimana kita berhak untuk bahagia, fokus dengan hal-hal yang memang seharusnya bisa kita abaikan, mencari apa yang seharusnya dipedulikan dan diinginkan.
Penulis juga mengungkapkan bahwa kunci kehidupan yang baik memang bukan untuk memulihkan banyak hal, tapi tentang memulihkan hal sederhana yang mendesak dan yang penting saja.
4. Atomic Habits oleh James Clear
Buku ini sangat menginspirasi karena menekan perubahan-perubahan kecil yang seringkali diabaikan, padahal perubahan itu dapat menjadi batu loncatan untuk mencapai tujuan besar. James Clear menyisipkan pengalaman pribadinya untuk mengawali buku ini.
Empat poin untuk kebiasaan yang ditekankan dalam buku ini, yaitu buat kebiasaan jadi terlihat, mudah, menarik, dan memuaskan. Dengan menerapkan keempat poin tersebut, pembaca diharapkan dapat memaknai kebiasaan baik meskipun hanya hal kecil. Ingat, sekecil apa pun langkahnya yang terpenting adalah bergerak maju.
5. I Want To Die, But I Want To Eat Tteokpokki oleh Baek Se Hee
Salah satu buku best seller dari Korea yang popularitasnya sudah mendunia. Baek Se Hee, penulis buku ini adalah penderita distimia, yaitu depresi yang dialami dalam jangka panjang. Buku ini seperti bercermin karena masalah yang diangkat sering dialami oleh orang-orang, terutama yang sedang mencari jati diri.
Buku ini cocok sebagai permulaan untuk pengembangan diri. Bisa mencintai, memaafkan, dan menerima diri sendiri adalah langkah awal yang kita perlukan untuk menemukan potensi dan nilai dari diri kita.
Laporan: Nadhifa Putri Nauramiyanti