telusur.co.id - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kepulauan Seribu memperingati hari lahir (Harlah) ke-102 sekaligus peringatan Isra’ Mi’raj di Mushalla Arrahmah, Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Senin (27/1). Acara ini berlangsung khidmat dengan serangkaian kegiatan keagamaan yang dihadiri berbagai elemen masyarakat dan organisasi di bawah naungan NU.
Acara ini diawali dengan istighosah yang dipimpin oleh Ustadz Ibnu Said. Doa bersama ini menjadi momen spiritual untuk memohon keberkahan dan keselamatan bagi umat Islam, khususnya masyarakat Pulau Tidung. “Istighosah ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antarwarga dan kader NU,” ungkap Ustadz Ibnu Said dalam sambutannya.
Ketua PCNU Kepulauan Seribu, Sumarno, turut memberikan sambutan yang menekankan pentingnya semangat persatuan dalam memperingati Harlah NU. “Sebagai organisasi yang berusia lebih dari satu abad, NU harus terus menjadi pelopor kebaikan dan menjaga nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin,” ujar Sumarno.
Rais Syuriyah PCNU Kepulauan Seribu, KH. Mawardi, menyampaikan intisari peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Dalam tausiyahnya, ia mengajak masyarakat untuk meneladani perjalanan spiritual Nabi dalam menguatkan akidah dan memperbaiki kualitas ibadah. “Isra’ Mi’raj adalah momentum penting untuk mengingatkan kita agar semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT,” jelasnya.
Hadir dalam acara tersebut berbagai elemen organisasi NU, termasuk pengurus PCNU Kepulauan Seribu, ranting-ranting NU,MWC NU,Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, IPNU, dan IPPNU. Selain itu, tokoh masyarakat Pulau Tidung, Bapak Sam’un Sidik, juga turut hadir memberikan dukungan.
Acara ini menjadi simbol kebersamaan dan komitmen NU dalam menjaga tradisi keagamaan di Pulau Tidung. Seluruh elemen yang hadir turut berpartisipasi aktif, menciptakan suasana penuh kekeluargaan dan kehangatan.
Melalui peringatan ini, PCNU Kepulauan Seribu berharap masyarakat dapat terus memperkokoh keimanan dan mengamalkan ajaran Islam dengan nilai-nilai kebangsaan. “Mari kita jadikan Harlah NU ke-102 ini sebagai momen untuk berbuat lebih baik bagi agama, bangsa, dan negara,” tutup Sumarno. [ham]