telusur.co.id - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Mamat Rachmat, menyampaikan pentingnya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 15 Tahun 2017 tentang Ekonomi Kreatif dalam rangka pengembangan ekonomi masyarakat. Sosialisasi ini dilakukan di Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, sebagai langkah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi ekonomi kreatif.

Menurut Kang Rachmat, ekonomi kreatif memiliki dua aspek utama: administratif dan ekonomi. "Dalam konteks peraturan daerah, terdapat tantangan terkait perencanaan dan pendataan. Semua ini perlu direncanakan dan dicatat dengan baik agar suatu wilayah bisa berkembang menjadi area yang kreatif," ujarnya.

Ia menekankan pentingnya memilih jenis ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan sesuai dengan potensi daerah. Pengembangan sumber daya manusia juga menjadi fokus, agar masyarakat mampu berwirausaha dengan memanfaatkan bakat dan minat yang ada.

"Pusat kreasi biasanya lebih berfokus pada seni, seperti Jaipong dan berbagai bentuk seni lainnya. Semua aspek ini diatur dalam peraturan daerah untuk mendukung pengembangan kota yang kreatif," jelasnya.

Ekonomi kreatif berbasis budaya juga mendapat perhatian serius. Dalam hal ini, Cimahi memiliki potensi untuk menjadi daerah dengan keunggulan kompetitif dalam pengembangan ekonomi kreatif. "Hal ini diatur dalam peraturan daerah, termasuk perlindungan bagi kegiatan ekonomi yang berbasis seni dan budaya," tambah Kang Rachmat.

Ia berharap melalui Perda ini, masyarakat dapat lebih termotivasi untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif di wilayahnya masing-masing. "Siapa tahu di sini terdapat individu yang berminat untuk membangun ekonomi kreatif, seni, dan budaya di masa depan," tutupnya.

Perda Nomor 15 Tahun 2017 diharapkan dapat menjadi payung hukum yang melindungi dan mendorong ekspresi masyarakat dalam bidang ekonomi, budaya, seni, dan berbagai aspek lainnya, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Jawa Barat secara keseluruhan.[ham]