Puluhan Ribu Orang Beri Penghormatan Terakhir Kepada Mantan Paus Benediktus XVI - Telusur

Puluhan Ribu Orang Beri Penghormatan Terakhir Kepada Mantan Paus Benediktus XVI

Jenazah Paus Emeritus Benediktus XVI disemayamkan di St. Peter's Basilica, Vatikan, Senin (2/1/23). (Foto: Antara/Reuters).

telusur.co.id - Puluhan ribu orang berbondong-bondong memadati Basilika Santo Petrus pada Senin (2/1/23) untuk memberikan penghormatan kepada mantan Paus Benediktus XVI, yang jenazahnya dibaringkan tanpa perlengkapan atau lambang kepausan menjelang pemakamannya minggu ini. 

Benediktus meninggal pada Sabtu (31/12/22) dalam usia 95 tahun di biara terpencil Vatikan tempat dia tinggal sejak pengunduran dirinya yang mengejutkan pada tahun 2013.

"Saya harus datang," kata Sri, seorang wanita yang berkunjung dari Jakarta, Indonesia, kepada Reuters.

"Dia adalah paus dan saya seorang Katolik," kata perempuan yang menolak menyebutkan nama keluarganya.

Jenazah Benediktus, yang mengenakan jubah liturgi merah dan emas dan ditempatkan di mimbar sederhana, dipindahkan dalam prosesi sebelum fajar melalui Taman Vatikan dari biara ke tempat di depan altar utama Basilika Santo Petrus.

"Saya merasa dia seperti kakek bagi kami," kata Veronica Siegal (16) seorang siswa sekolah menengah Katolik dari Baton Rouge, Louisiana, di Lapangan Santo Petrus setelah melihat jenazah paus.

Dia berkata bahwa dia telah membaca salah satu buku Benediktus tentang Yesus untuk salah satu pelajarannya.

"Saya tahu dia berada di tempat yang lebih baik karena dia orang suci dan dia memimpin dengan sangat baik," kata teman sekelas Siegal, Molly Foley (16) dari Atlanta, Georgia.

Juru bicara Vatikan Matteo Bruni mengatakan Benediktus akan dimakamkan sesuai dengan keinginannya di tempat yang sama di ruang bawah tanah di bawah Basilika Santo Petrus.

Benediktus akan disemayamkan sampai Rabu malam (4/1/22). Pemakamannya akan diadakan pada Kamis (5/1/23) di Lapangan Santo Petrus dan dipimpin oleh Paus Fransiskus.

Vatikan mengatakan itu akan menjadi upacara yang sederhana, khusyuk, dan tenang sesuai dengan keinginan Benediktus. [Ant/Reuters]


Tinggalkan Komentar