telusur.co.id - Kementerian Koperasi dan UKM mendorong Pemerintah Kabupaten Purbalingga untuk mengembangkan UMKM. Karena, Purbalingga memiliki potensi UMKM yang besar.
Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim menilai, setidaknya ada sejumlah program yang bisa dijalankan Pemkab Purbalingga. Seperti pendampingan dalam mengakses pembiayaan, sehingga terdapat peningkatan proporsi pembiayaan KUMKM tahun 2022.
Pemerintah menargetkan pembiayaan UMKM berada di level 30% dari total kredit pada 2024. Hingga saat ini, pembiayaan UMKM masih berada di kisaran 18 hingga 20%.
"Pendampingan yang dilakukan Pemkab Purbalingga juga bisa dimanfaatkan agar para pelaku usaha mendapat peluang dari kebijakan 30% infrastruktur publik," kata Arif dalam keterangannya, Senin (12/4/21).
Berdasarkan UU Cipta Kerja, infrastruktur publik seperti pelabuhan, bandara, stasiun dan rest area wajib menyediakan 30% ruangnya untuk pelaku UMKM.
"Pemkab dan pelaku UMKM juga harus menangkap peluang 40% alokasi belanja pemerintah bagi produk-produk KUMKM," imbuh Arif dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (11/4).
Khususnya bagi UMKM di sektor manufaktur atau logam yang potensial di kawasan itu, Arif menyebut pendampingan dari Pemkab Purbalingga bisa mengarahkan pelaku UMKM agar masuk dalam ekosistem rantai pasok industri nasional maupun global.
Sementara tugas dari Kemenkop, lanjutnya, ialah melaksanakan rintisan program dan pada tahun 2022 akan dilanjutkan kegiatan prioritas atas mandat dari PP Nomor 7 Tahun 2021 sebagai turunan UU Cipta Kerja.
"Seperti penanggungan biaya, pembinaan, dan pendampingan usaha mikro dalam perizinan usaha dan bantuan hukum," tegasnya.
Arif meyakini sinergi dengan Pemkab Purbalingga akan mampu menyatukan visi dan langkah dalam rangka beradaptasi dan transformasi koperasi dan UMKM.
"Sehingga akan menjadikan koperasi sebagai koperasi modern dan UMKM naik kelas," kata Arif.
Potensi Kabupaten Purbalingga
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menjelaskan bahwasanya Kabupaten Purbalingga memiliki sejumlah potensi dan peluang usaha yang bisa dikembangkan agar mendunia.
Ia mencontohkan industri logam, bagi usaha knalpot kendaraan bermotor. Tak tanggung-tanggung, Mercedes Benz pun kata Dyah memakai knalpot asal Purbalingga untuk mobil yang diproduksi.
Kemudian, Purbalingga juga memiliki potensi lain, yakni industri rambut dan bulu mata palsu yang ramai digunakan orang baik di dalam maupun luar negeri.
"Rambut dan bulu mata palsu asal Purbalingga juga sudah mendunia," tuturnya.
Potensi-potensi itu, kata Dyah, semakin diperkuat dengan potensi pariwisata, khususnya wisata alam yang menjadi ciri khas Purbalingga. Untuk itu, Dyah menyebutkan butuh pelaku UMKM yang besar dan kuat untuk menggarap seluruh potensi itu.[Fhr]