telusur.co.id - Inter Milan membuat gebrakan besar dengan menunjuk Cristian Chivu sebagai pelatih kepala baru, menggantikan Simone Inzaghi yang hengkang ke Al Hilal. Keputusan ini menjadi kejutan besar jelang bergulirnya Piala Dunia Antarklub 2025, dan menandai era baru bagi raksasa Serie A tersebut.
"Inter Milan dengan senang hati menyambut Cristian Chivu sebagai pelatih kepala tim utama. Ia telah menandatangani kontrak hingga 30 Juni 2027," demikian pernyataan resmi klub.
Chivu, 44 tahun, menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan opsi perpanjangan, dengan bayaran sekitar 2,5 juta euro per musim. Ia datang ke Giuseppe Meazza hanya beberapa bulan setelah memulai karier kepelatihan seniornya bersama Parma. Meski singkat, kariernya di Parma cukup mengesankan — ia mengambil alih tim pada Februari dan sukses membawa mereka bertahan di Serie A, menjauhi zona degradasi.
Parma sendiri telah mengonfirmasi kepergian Chivu pada awal pekan ini, membuka jalan bagi kembalinya sang legenda ke Inter — klub tempat ia mengukir sejarah sebagai pemain dengan meraih tiga Scudetto dan satu trofi Liga Champions pada 2010.
“Saya berterima kasih kepada klub, staf, pemain, dan para penggemar karena telah mempercayai saya dan proyek kami,” tulis Chivu dalam pesan perpisahannya di Instagram. “Kami telah melalui banyak hal bersama dan menulis bab penting dalam sejarah Parma yang akan selalu saya kenang.”
Penunjukan Chivu menjadi semacam perjudian berani dari manajemen Inter, apalagi setelah kegagalan merekrut Cesc Fabregas dari Como. Namun, klub yakin pengalaman dan hubungan emosional Chivu dengan Nerazzurri bisa membawa dampak positif — terutama setelah kekalahan memalukan 0-5 dari PSG di final Liga Champions.
Chivu akan menjalani debutnya sebagai pelatih Inter dalam laga melawan Monterrey pada pekan depan di Rose Bowl, Pasadena, California, dalam ajang Piala Dunia Antarklub yang kini diikuti 32 tim dari seluruh dunia.
Sementara itu, mantan pelatih Simone Inzaghi telah resmi menangani Al Hilal — wakil Arab Saudi yang juga akan tampil di turnamen tersebut — setelah meninggalkan Inter usai hasil buruk di final Liga Champions.[iis]