telusur.co.id - Keputusan Uni Emirat Arab (UAE) telah bersekongkol dengan Israel dikecam berbagai negara. Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut UAE sebagai pengkhianat
Rouhani mengatakan UAE telah membuat "kesalahan besar" saat menyepakati normalisasi hubungan dengan Israel.
"Mereka (UAE) sebaiknya berhati-hati. Mereka telah melakukan kesalahan besar, tindakan pengkhianatan. Kami berharap mereka akan menyadari ini dan meninggalkan jalan yang salah ini," kata Rouhani dalam pidatonya yang disiarkan televisi seperti dilansir Reuters.
Rouhani memperingatkan UAE agar tidak mengizinkan Israel berpijak di kawasan tersebut. Ia juga dengan marah mengutuk keputusan UAE, yang disebutnya pengkhianatan oleh negara Teluk.
Perjanjian UAE-Israel, yang dibantu oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai penengah, dipandang bertujuan untuk memperkuat oposisi terhadap kekuatan regional Iran.
Rouhani mengatakan kesepakatan itu tampaknya bertujuan untuk memastikan bahwa Trump bisa terpilih kembali sebagai presiden AS pada November mendatang, dengan merujuk pada fakta bahwa kesepakatan itu diumumkan di Washington.
"Kenapa itu terjadi sekarang? Jika ini bukan kesepakatan yang salah, mengapa kemudian diumumkan di negara ketiga, di Amerika? Jadi seorang pria di Washington menang dalam pemilihan, Anda mengkhianati negara Anda, rakyat Anda, Muslim dan dunia Arab?" ujar Rouhani.
Ia menambahkan bahwa UAE mungkin juga berpikir bahwa mereka dapat menjamin keamanan dengan mendekati musuh Iran, tetapi Iran "secara historis menjadi pelindung tetangganya dan penjamin keamanan Teluk Persia.
Korps Pengawal Revolusi Iran yang kuat mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu bahwa kesepakatan UAE-Israel akan mempercepat proses penghancuran rezim Zionis yang membunuhi anak-anak. [ham]