telusur.co.id - Dampak ekonomi dari konflik berkepanjangan antara Israel dan Iran kini mencapai level kritis. Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ) dan media Israel, serangan rudal balasan Iran telah menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi rezim Israel, diperkirakan mencapai $200 juta per hari angka yang mencerminkan tekanan akut terhadap stabilitas ekonomi dan sistem pertahanan negara tersebut.
WSJ mengutip analis pertahanan Barat yang memperkirakan bahwa biaya harian pengoperasian sistem intersepsi rudal Israel, seperti Iron Dome dan David’s Sling, merupakan porsi terbesar dari beban tersebut. Sistem-sistem ini digunakan secara intensif dalam menghadapi gelombang serangan rudal Iran yang terus-menerus sejak eskalasi dimulai pada pertengahan Juni.
Sementara itu, dampak dari serangan rudal Iran tak hanya bersifat strategis, tetapi juga menghantam kehidupan sehari-hari warga sipil. Surat kabar Israel Maariv melaporkan bahwa di Tel Aviv, lebih dari separuh toko tutup, dan suasana kota digambarkan sebagai “kosong dan sunyi.” Pasar-pasar yang biasanya ramai kini sepi, mencerminkan rasa takut, ketidakpastian, dan stagnasi ekonomi yang melanda pusat-pusat urban utama Israel.
Gangguan aktivitas ekonomi ini menambah beban pada sistem sosial yang sudah berada di bawah tekanan akibat mobilisasi tentara cadangan dan pemutusan hubungan kerja dengan buruh Palestina, yang sebelumnya menopang sejumlah sektor penting.
Serangan balasan Iran, yang disebut sebagai bagian dari Operasi True Promise, diluncurkan sebagai respons langsung terhadap agresi militer Israel pada 13 Juni lalu. Sejak saat itu, Iran telah meluncurkan lebih dari 17 gelombang serangan rudal, sebagian berhasil menembus sistem pertahanan dan mengenai target-target strategis di wilayah pendudukan.
Selain kerugian material dan militer, serangan ini kini terbukti menimbulkan efek berantai terhadap stabilitas ekonomi domestik Israel, menciptakan suasana darurat ekonomi yang menurut para pengamat bisa berdampak jangka panjang — terutama jika konflik berkembang menjadi perang terbuka jangka panjang.[]
Sumber: TNA