telusur.co.id - Situs berbahasa Ibrani, Walla, mengabarkan pertemuan segitiga antara Sudan, Uni Emirat Arab (UEA), dan Amerika Serikat (AS).

Dalam laporannya, Minggu (20/9/20), Walla mengklaim, Sudan bersedia menormalisasi hubungan dengan Israel dengan imbalan mendapat bantuan kontan.

Sebelum ini, Walla mengumumkan bahwa para wakil AS, UEA, dan Sudan telah bertemu di Abu Dhabi terkait peresmian hubungan Khartoum (Ibu Kota Sudan)-Tel Aviv. Sudan meminta imbalan senilai satu milyar dolar jika normalisasi ini diwujudkan.

Jika AS menyetujui permintaan ini, Washington dalam beberapa hari ke depan akan merilis statemen terkait hubungan Sudan-Israel.

Dubes Sudan untuk AS, Noureldin Satti pada Kamis pekan lalu menyatakan, kehadiran wakil negara ini dalam acara peresmian normalisasi UEA dan Bahrain dengan Israel di Gedung Putih adalah “bukti hubungan kuat Khartoum dengan pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut.”

Statemen Satti ini dirilis setelah Staf Kemenlu Sudan, Umar Qamarudin 2 pekan lalu mengatakan, Pemerintah AS telah berjanji akan menghapus Sudan dari daftar negara pendukung terorisme, sebagai imbalan normalisasi dengan Rezim Zionis.

“Jenderal Abdulfatah Bourhan (Ketua Dewan Transisi Sudan) bertanya kepada Pompeo, apa manfaat (ekonomi) yang diperoleh Sudan (dari normalisasi dengan Israel), atau kapan negara ini akan dihapus dari daftar hitam terorisme. Pompeo menjawab, Pemerintah AS akan membicarakan hal ini dengan Israel, dan baru memberikan jawaban,” kata Qamarudin. [Tp]