Sudah Bisa Akad Lagi, Rumah Subsidi Bisa Jadi Andalan Dalam Pemulihan Ekonomi - Telusur

Sudah Bisa Akad Lagi, Rumah Subsidi Bisa Jadi Andalan Dalam Pemulihan Ekonomi

Anggaran Program Perumahan 2021

telusur.co.id - Akad kredit rumah subsidi pada tahun 2021 akhirnya bisa berjalan kembali sejak hari Rabu 28 Januari 2021. Hal ini tentunya menjadi kabar yang menggembirakan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) maupun pelaku usaha pengembang rumah subsidi.

Sebelumnya, berdasarkan surat edaran dari Direktur Jendral Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (Ditjen PI) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 22 Januari 2021 yang ditujukan kepada Perbankan penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi yang diterima redaksi telusur.co.id, disebutkan bahwa dalam pelaksanaan penyaluran KPR Bersubsidi, semua debitur KPR Bersubsidi dipastikan akan mendapatkan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM).

Namun demikian, dalam surat edaran tersebut juga dikatakan bahwa PKS Penyaluran SBUM Tahun 2021 sampai saat ini belum ditandatangani dan masih dalam proses pencatatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Yang mana kemudian berdampak pada MBR yang sudah memesan rumah tapi belum bisa melakukan akad.

“Hari ini semua sudah bisa melakukan akad kredit KPR Bersubsidi,”ujarKetua Umum Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Endang Kawidjaja saat dihubungi oleh telusur.co.id pada 28 Januari 2021, sembari juga berharap tidak akan ada lagi masalah dalam pembiayaan rumah subsidi hingga akhir tahun 2021.

Dihubungi secara terpisah Ketua Umum DPP REI Totok Lusida juga berharap dengan diperbolehkannya lagi akad kredit rumah subsidi, perumahan subsidi akan kembali menggeliat. “Rumah subsidi ini bisa jadi tumpuan bagi pemulihan ekonomi nasional, apalagi karakteristiknya yang padat karya dan mengingat keterkaitannya dengan banyak industri ikutan sehingga mampu menyerap banyak tenaga kerja,” ujarTotok.

“Pembangunan rumah subsidi juga memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi, sehingga bahan baku seluruhnya bisa menggunakan sumber daya domestik. Ini tolak ukur yang penting sekali, karena di masa seperti ini kita harus mampu bangkit dengan mengandalkan Bangsa sendiri,” ujar Totok.

Segmen perumahan subsidi saat ini memang menjadi segmen yang masih bisa diandalkan dalam pemulihan ekonomi. Berdasarkan data dari Kementerian PUPR, realisasi bantuan pembiayaan rumah subsidi sejak awal tahun 2020 hingga 21 Desember 2020 mencapai 189.652 unit, yang mana 106.230 unit diantaranya menggunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencapai, sedangkan 83.422 unit lainnya menggunakan Subsidi Selisih Bunga (SSB).

Sedangkan pada tahun 2021, penyaluran FLPP dan SBUM ditargetkan dapat mencapai 157.500 unit. Sedangkan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) ditargetkan dapat menyalurkan bantuan pembiayaan perumahan hingga 54.566 unit.

Presiden FIABCI Asia Pasific Soelaeman Soemawinata juga sepakat dengan pernyataan dari REI. Menurut Soelaeman, pembangunan rumah subsidi masih punya prospek yang positif selama masa pandemi Covid-19. “Hal ini berbeda dengan pembangunan rumah komersil yang penjualannya mengalami stagnansi dalam beberapa tahun terakhir dan semakin terpukul selama pandemi Covid-19,” ujar Eman panggilan akrabnya saat dihubungi oleh telusur.co.id menjawab peluang rumah subsidi dan rumah komersil untuk menjadi akselerator pemulihan ekonomi.

Eman juga menekankan bahwa rumah memiliki peranan yang sangat penting terhadap pemulihan ekonomi maupun kesehatan. “Apalagi di masa seperti ini kita juga semakin tersadarkan akan pentingnya rumah. Semua aktifitas dilakukan di rumah, mulai dari beribadah hingga bekerja. Rumah subsidi sebagai program rumah pertama bagi MBR jadi sangat bisa diandalkan untuk keluar dari krisis ekonomi dan kesehatan,” pungkas lulusan planologi Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut. [Adhm]

Laporan : Adhamaski Pangeran / Telusur.co.id


Tinggalkan Komentar