telusur.co.id - Langkah ganda campuran Indonesia, Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah, harus terhenti di babak 16 besar China Open 2025 usai kalah dramatis dari wakil Korea Selatan, Wang Chan/Jeong Na Eun, dalam pertandingan tiga gim yang menegangkan: 21-12, 13-21, 19-21.

Padahal, pasangan muda Indonesia memulai laga dengan meyakinkan. Mereka tampil agresif di gim pertama dan menang telak 21-12. Namun sayangnya, keunggulan itu justru membuat permainan mereka berubah terlalu hati-hati.

“Setelah unggul di gim pertama, kami malah terlalu bermain aman. Padahal peluang menyerang ada. Hal itu justru membuat lawan bangkit dan percaya diri,” ujar Amri menyesal.

Ia juga menekankan bahwa dari dua turnamen terakhir, tantangan terbesar di level elite bukan sekadar fisik atau teknik. “Yang paling terasa di level atas adalah fokus, kondisi, dan mental. Latihan teknik hampir sama, tapi tekanan di lapangan sangat beda. Banyak pelajaran yang kami ambil,” lanjutnya.

Nita menyoroti momen krusial di gim kedua yang membuat alur pertandingan berubah. “Kalah angin bukan alasan untuk main aman. Seharusnya justru kami berani ambil risiko, keluar menyerang. Itu yang harus kami evaluasi ke depan,” jelasnya.

Meski gagal lolos ke perempat final, perjuangan Amri/Nita tetap patut diapresiasi. Mereka terus menunjukkan semangat pantang menyerah hingga poin terakhir.

Unggul duluan tapi kehilangan kendali  pelajaran mahal bagi Amri/Nita di panggung level atas.[]