telusur.co.id - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon mendesak kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mengumumkan pesantren yang benar-benar terafiliasi jaringan terorisme.
"Sebaiknya segera umumkan saja pesantren yang dituduh terafiliasi jaringan terorisme sehingga tak meresahkan masyarakat," desak Fadli, Selasa.
Jika BNPT tidak mengumumkan ke publik maka akan menimbulkan preseden yang kurang baik bahkan dapat membuat nama dan citra pesantren menjadi rusak. "Jangan membuat saling curiga dan merusak nama baik pesantren," Fadli mengingatkan.
Desakan yang sama juga pernah diungkapkan oleh Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla (JK). JK meminta BNPT untuk tidak menyamaratakan anggapan bahwa semua pondok pesantren terafiliasi dengan jaringan terorisme.
"Ya tentu kalau ada buktinya, silakan (BNPT) ambil tindakan. Jangan kemudian hanya mengeluarkan isu, lalu semua pondok pesantren seperti dicurigai semuanya," kata JK usai menghadiri Rapat Kerja Nasional Partai Keadilan Sejahtera (PKS), di Hotel Bidakara Jakarta, Senin, 31 Januari 2022.
Terhadap ratusan pondok pesantren yang diduga terpapar paham radikal dan terorisme, JK meminta BNPT memanggil satu per satu lembaga pendidikan Islam tersebut untuk dilakukan investigasi. Apabila terdapat bukti kuat terkait dugaan afiliasi paham radikal di pondok pesantren tersebut, JK mengimbau BNPT membuka data itu.
"Ya perlu (terbuka), kalau memang ada bukti itu, tapi harus yakin dan ada buktinya," ujarnya lagi.
Data tentang 198 pondok pesantren yang diduga terafiliasi dengan jaringan terorisme tersebut diungkapkan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR, di Jakarta, Selasa (25/1). [ham]