telusur.co.id -Kepala Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengatakan bahwa dalam operasinya terhadap pangkalan AS di Qatar, negara itu meluncurkan rudal dalam jumlah yang sama dengan jumlah bom yang digunakan dalam serangan Washington pada hari Minggu terhadap fasilitas nuklir Iran.
SNSC mengeluarkan pernyataan setelah Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) pada Senin malam menargetkan pangkalan udara Al-Udeid milik Amerika Serikat di Qatar dengan serangan rudal yang dahsyat dan kuat dalam operasi dengan nama sandi “Janji Kemenangan”.
"Menanggapi tindakan agresif dan kurang ajar Amerika Serikat terhadap tempat dan fasilitas nuklir Iran, Angkatan Bersenjata kami yang kuat menghancurkan pangkalan udara pasukan Amerika di Al-Udeid, Qatar beberapa jam yang lalu," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Jumlah rudal yang digunakan dalam operasi sukses ini sama dengan jumlah bom yang digunakan AS dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, dan pangkalan yang menjadi sasaran serangan oleh pasukan kuat Iran tersebut jauh dari fasilitas perkotaan dan kawasan pemukiman di Qatar," tambah SNSC.
“Langkah ini (serangan rudal Iran) tidak menimbulkan ancaman apa pun terhadap negara sahabat dan persaudaraan kami, Qatar, dan rakyatnya yang mulia, dan Republik Islam Iran tetap berkomitmen untuk menjaga dan melanjutkan hubungan yang hangat dan bersejarah dengan Qatar,” kata pernyataan itu.
Serangan rudal Iran pada hari Senin merupakan respons terhadap serangan AS terhadap tiga lokasi nuklir di Iran sehari sebelumnya.
Sementara rezim Zionis melancarkan perang agresi terhadap Iran pada tanggal 13 Juni dan telah menyerang situs militer dan nuklir Iran, AS turun tangan dan melakukan serangan militer terhadap tiga situs nuklir di Natanz, Fordow dan Isfahan Iran pada Minggu pagi.
Pejabat Iran kemudian mengatakan bahwa Teheran berhak untuk menggunakan pilihannya sendiri sebagai reaksi terhadap serangan AS.[]
sumber: TNA