Tak Terima Disanksi, Rusia Janji Balas Amerika dan Eropa - Telusur

Tak Terima Disanksi, Rusia Janji Balas Amerika dan Eropa


telusur.co.id - Pemerintah Rusia tidak terima dengan sikap Amerika Serikat dan Uni Eropa yang menjatuhkan sanksi atas perlakuan Moskow terhadap politisi oposisi Alexei Navalny. Rusia dengan tegas akan membalasnya.

Amerika Serikat pada hari Selasa memberlakukan sanksi terhadap tujuh pejabat senior Rusia dan 14 entitas atas apa yang digambarkan sebagai upaya Moskow untuk meracuni Navalny dengan agen saraf tahun lalu.

Navalny, 44, jatuh sakit dalam penerbangan di Siberia pada bulan Agustus dan diterbangkan ke Jerman, di mana dokter menyimpulkan bahwa dia telah diracuni dengan zat saraf. Kremlin membantah berperan dalam penyakitnya dan mengatakan tidak melihat bukti bahwa dia diracuni.

Amerika Serikat bertindak selaras dengan UE, yang memberlakukan sebagian besar sanksi simbolis terhadap empat pejabat senior Rusia.

Tak terima, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow akan membalas dengan cara terbaik untuk melayani kepentingannya. “Tentu saja tidak mungkin untuk tidak menerapkan prinsip timbal balik,” kata Peskov kepada wartawan.

“Kami menganggap keputusan tersebut tidak masuk akal dan tidak dapat dibenarkan. Dan yang terpenting, tidak memiliki efek atau makna,” katanya. "Kami hanya bisa menyesali ini dan mengungkapkan kebingungan kami."

Namun, Peskov mengatakan sanksi AS tidak akan berpengaruh pada pejabat senior yang menjadi sasaran karena mereka tidak diizinkan bepergian ke luar Rusia, memiliki properti di luar negeri, atau memegang rekening bank asing karena sensitivitas posisi mereka.

"Ini praktis duplikasi dari pembatasan yang dihadapi orang-orang ini di bawah hukum Rusia, tidak lebih," kata Peskov, menambahkan bahwa sanksi yang menargetkan entitas akan memiliki lebih banyak efek material.

Terlepas dari dampaknya, Peskov memperingatkan bahwa sanksi tersebut akan berdampak merusak pada hubungan Rusia dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan pada Selasa malam bahwa sanksi tersebut sama dengan campur tangan dalam urusan dalam negeri Rusia, dan bahwa Moskow akan membalas "tetapi tidak harus secara simetris".

Pejabat Rusia belum mengatakan kapan Moskow akan mengumumkan tindakan timbal baliknya. Navalny ditangkap di bandara Moskow pada bulan Januari sekembalinya dari Jerman setelah menjalani perawatan karena keracunan yang oleh banyak negara Barat dikatakan sebagai agen saraf. Dia dipenjara bulan lalu karena melanggar pembebasan bersyarat atas apa yang dia katakan sebagai tuduhan palsu, sebuah pernyataan yang dibantah oleh pihak berwenang Rusia. [ham]


Tinggalkan Komentar